Mahasiswa KKN UGM Meninggal
UGM Jelaskan Kronologi Insiden Perahu Terbalik yang Tewaskan Dua Mahasiswa KKN di Maluku Tenggara
Badai dengan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter menggulung kapal yang ditumpangi rombongan mahasiswa KKN UGM hingga terbalik.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan tragedi insiden perahu terbalik yang ditumpangi tujuh mahasiswa di perairan Debut, Maluku Tenggara, Selasa (1/7/2025), pukul 15.28 WIT.
Sekretaris Direktorat pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr Djarot Heru Santoso, mengatakan insiden tersebut terjadi ketika para mahasiswa sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku.
Ia mengungkap mahasiswa sedang melaksanakan program pembangunan lingkungan berkelanjutan.
Salah satu kegiatan mereka adalah pengumpulan pasir untuk pembuatan terumbu karang buatan, sebagai bagian dari konservasi lingkungan pesisir.
"Pasir diambil dari pulau lain yang berjarak sekitar 15-20 menit menggunakan longboat milik warga setempat. Dalam satu perjalanan pulang, kapal mengangkut 16 karung pasir dan 12 orang, terdiri dari tujuh mahasiswa dan lima warga lokal," ujar Djarot kepada wartawan di Kampus UGM, Rabu (2/7/2025).
Pada kesempatan itu, perjalanan pertama, saat pergi ke pulau lain untuk mengambil pasir, berlangsung lancar.
Namun pada perjalanan kedua, saat kembali dari pengambilan pasir, ketika kapal hendak kembali dan telah berlayar sekitar 300 meter, cuaca tiba-tiba memburuk.
Badai dengan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter menggulung kapal hingga terbalik.
"Seluruh penumpang berusaha berenang ke pantai. Namun, dua mahasiswa tertinggal, salah satunya adalah almarhum Septian yang sempat mencapai pantai tapi diduga sudah terlalu banyak menelan air laut dan kelelahan. Ia sempat dibawa ke rumah sakit namun meninggal dalam perjalanan," lanjutnya.
Baca juga: Pernyataan UGM Atas Meninggalnya Dua Mahasiswa KKN-PPM di Maluku Tenggara
Septian Eka Rahmadi, mahasiswa Fakultas Teknik, menjadi korban pertama yang dinyatakan meninggal dunia dalam insiden ini.
Satu mahasiswa lainnya sempat dinyatakan hilang. Dia adalah Bagus Adi Prayogo dari Fakultas Kehutanan.
“Tim SAR sempat menghentikan pencarian pada pukul 22.00 WIT, namun warga lokal tetap melanjutkan pencarian secara mandiri. Akhirnya, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 22.15 WIT,” beber Djarot.
Sementara itu, sejumlah mahasiswa lainnya mengalami luka-luka, dan tiga orang masih dirawat.
Jenazah Dua Mahasiswa Dipulangkan
Djarot menambahkan, dua jenazah itu diterbangkan menuju kampung halaman masing-masing.
Septian Eka Rahmadi merupakan mahasiswa yang berasal dari Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat dan Bagus Adi Prayogo adalah mahasiswa asal Bojonegoro, Jawa Timur.
Dikatakannya, proses pemulangan jenazah sudah dimulai sejak tadi malam, Rabu (1/7/2025).
Jenazah telah diberangkatkan dari Langgur, pusat pemerintahan Maluku Tenggara, melalui Bandara Karel Satsuit Tubun yang berada di Tual.
"Perjalanan jenazah cukup panjang karena medan yang berat. Dari Langgur terbang ke Ambon, kemudian ke Makassar, dan akan transit di Surabaya. Diperkirakan tiba di Bandara Juanda Surabaya pukul 19.20 WIB, jika tidak ada kendala," jelas Djarot.

Korban atas nama Septian Eka Rahmadi akan diberangkatkan menuju Sumbawa, sementara korban Bagus Adi Prayogo akan langsung dibawa ke Bojonegoro.
Tim UGM telah dikerahkan ke masing-masing lokasi, termasuk ke Lombok, untuk memastikan perjalanan darat ke Sumbawa dapat berjalan lancar karena peti jenazah tidak dapat diangkut oleh pesawat kecil di jalur kargo.
Dua dosen pendamping KKN UGM telah mengawal jenazah langsung di lokasi, didampingi oleh tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pattimura.
Diketahui, kegiatan KKN ini merupakan kolaborasi antara UGM dan Universitas Pattimura, namun kegiatan pengambilan pasir dilakukan khusus oleh tim UGM.
Djarot juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara atas dukungan mereka.
Ribuan warga setempat turut mengantar jenazah hingga ke bandara, dan jenazah pun disalatkan di Masjid Agung Langgur, diikuti seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beragama Islam atas permintaan UGM.
"Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak, termasuk keluarga korban yang terus kami dampingi. Seluruh proses ini telah dilakukan atas koordinasi dan kesepakatan dengan pihak keluarga," ujarnya.
UGM menyatakan duka mendalam atas kejadian ini dan memastikan seluruh bentuk tanggung jawab, termasuk operasional pemulangan dan pendampingan keluarga, telah dilakukan sebaik mungkin dengan dukungan alumni Kagama di berbagai daerah.
Baca juga: Ratusan Warga, ASN hingga Pejabat Antar Jenazah Mahasiswa UGM ke Bandara Karel Sadsuitubun
Atas Permintaan Pemda
Djarot menjelaskan, KKN-PPM UGM hadir di Kecamatan Manyeuw, Maluku Tenggara karena permintaan resmi dari pemerintah daerah (Pemda) setempat
Dalam periode KKN kali ini, UGM mengirimkan sembilan tim ke berbagai wilayah di Provinsi Maluku, salah satunya berada di Kecamatan Manyeuw.
"Kami hadir di sana atas dasar permintaan dari Pemda. Ini adalah bentuk kolaborasi nyata antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam menjawab isu-isu lokal," jelasnya.
Terkait kegiatan mahasiswa, Djarot menjelaskan bahwa tim KKN UGM di Manyeuw mengusung program pembangunan tempat pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan pesisir.
Salah satu kegiatan utama adalah pengumpulan pasir untuk pembuatan terumbu karang buatan sebagai bagian dari program lingkungan berkelanjutan.
"Wilayah Manyeuw memang mulai menghadapi persoalan sampah di pesisir. Mahasiswa kami merancang program jangka panjang untuk membantu warga, salah satunya dengan membangun tempat sampah dan menciptakan ekosistem laut buatan agar lingkungan tetap lestari," ujarnya. (*)
Data Lima Mahasiswa UGM Selamat dari Tragedi Kapal Terbalik di Maluku Tenggara, Kondisi Mulai Pulih |
![]() |
---|
Ratusan Warga, ASN hingga Pejabat Antar Jenazah Mahasiswa UGM ke Bandara Karel Sadsuitubun |
![]() |
---|
Pernyataan UGM Atas Meninggalnya Dua Mahasiswa KKN-PPM di Maluku Tenggara |
![]() |
---|
Identitas Dua Mahasiswa KKN UGM yang Meninggal karena Perahu Terbalik di Maluku Tenggara |
![]() |
---|
Kronologi Mahasiswa UGM Meninggal Dunia saat KKN-PPM di Maluku Tenggara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.