Mahasiswa KKN UGM Meninggal

Pernyataan UGM Atas Meninggalnya Dua Mahasiswa KKN-PPM di Maluku Tenggara

Dua mahasiswa UGM dinyatakan meninggal dunia dalam insiden perahu terbalik di perairan Debut, Maluku Tenggara. 

|
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
dok.humas UGM
Gedung Rektorat UGM 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Gadjah Mada (UGM) berduka, setelah dua mahasiswanya yang tengah melaksanakan KKN-PPN di Maluku Tenggara meninggal dunia, Selasa (1/7/2025).

Dua mahasiswa tersebut dinyatakan meninggal dunia dalam insiden perahu terbalik di perairan Debut, Maluku Tenggara

Keduanya yakni, Septian Eka Rahmadi (21), mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 2022, asal Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bagus Adi Prayogo (21), mahasiswa Fakultas Kehutanan angkatan 2022, asal Bojonegoro, Jawa Timur.

Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes, menyampaikan bahwa UGM berduka atas meninggalnya dua mahasiswanya tersebut saat menjalankan misi atau program dalam KKN-PPM.

"Kami kehilangan sosok muda yang penuh potensi dan semangat. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diberi ketabahan," ujarnya.

Baca juga: Identitas Dua Mahasiswa KKN UGM yang Meninggal karena Perahu Terbalik di Maluku Tenggara

Peristiwa terjadi saat para mahasiswa menjalankan kegiatan Revitalisasi Terumbu Karang, bagian dari program KKN-PPM Unit Manyeuw.

Sebanyak tujuh mahasiswa UGM dan lima warga lokal menggunakan dua perahu motor untuk mengambil pasir sebagai bahan pembangunan Artificial Patch Reef (APR).

Dalam perjalanan pulang, salah satu perahu terbalik akibat gelombang tinggi dan angin kencang.

Lima mahasiswa berhasil diselamatkan, satu mahasiswa meninggal, sementara Bagus sempat dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan meninggal oleh warga sekitar.

“Kami sangat kehilangan. Bagus adalah mahasiswa yang aktif, peduli terhadap lingkungan, dan menunjukkan dedikasi tinggi dalam setiap kegiatan pengabdian. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” katanya.

PENCARIAN: Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap sejumlah mahasiswa Universitas UGM yang tenggelam usai longboat yang mereka tumpangi tenggelam di laut Maluku Tenggara, Selasa (1/7/2025).
PENCARIAN: Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap sejumlah mahasiswa Universitas UGM yang tenggelam usai longboat yang mereka tumpangi tenggelam di laut Maluku Tenggara, Selasa (1/7/2025). (Basarnas Ambon via kcm)

“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya semua pihak yang telah membantu dalam proses pencarian dan evakuasi, mulai dari pemerintah daerah, mitra lokal, hingga warga setempat. Bantuan mereka sangat berarti di tengah situasi sulit ini,” tambah Rustamadji.

UGM melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) dan Fakultas terkait pun terus berkoordinasi dengan Bupati beserta jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, serta KAGAMA Maluku untuk memastikan penanganan darurat, serta memberikan pendampingan dan dukungan bagi mahasiswa yang terdampak. 

"UGM melakukan koordinasi intensif antara DPL, Kagama, dan mitra lokal, memberikan dukungan psikologis dan logistik bagi tim mahasiswa, serta memfasilitasi pemulangan jenazah ke daerah asal dengan pendampingan universitas," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved