Wabup Bantul Hitung Peningkatan 600 Kilometer Jalan, Bisa Tuntas Sekitar 4,5 Tahun
Realisasi pembangunan infrastruktur itu sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, telah memperhitungkan bahwa target pembangunan 600 kilometer jalan yang statusnya jalan kabupaten maupun jalan desa yang sudah dinaikkan kelasnya menjadi jalan kabupaten, bisa tuntas lebih cepat dari target awal.
"Itu sudah kita hitung. Hitungan kita petakan. Insya Allah, perhitungan kita terakhir, itu tidak sampai utuh lima tahun, namun selesai 4,5 tahun," kata Aris, Jumat (27/6/2025).
Sebagaimana diketahui, sepanjang tahun 2025-2030, Pemerintah Kabupaten Bantul memiliki program unggulan yakni pembangunan 600 kilometer jalan desa tuntas dalam waktu lima tahun.
Pembangunan infrastruktur jalan desa itu menjadi prioritas untuk mendorong konektivitas antar wilayah, mengurangi kesenjangan antar desa, dan memacu pertumbuhan ekonomi inklusif.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bantul ini, menyebut, bahwa realisasi pembangunan infrastruktur itu sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Bahkan, sudah dimulai pada tahun 2025 dengan anggaran yang dibutuhkan untuk pekerjaan jalan 120 kilometer per tahun.
"Semua sudah kami hitung. Perhitungan kita, kemarin satu tahun itu diangka sekitar 120 kilometer, dari 120 kilometer akan kita laksanakan setiap tahun. Dan, kebetulan di tahun ini sudah ada kegiatan untuk perbaikan jalan kabupaten," ucap Aris.
Bahkan, melalui anggaran tahun 2025, pihaknya juga sudah bisa mulai melakukan pekerjaan infrastruktur jalan.
Beberapa di antaranya, berupa proyek pengaspalan jalan Sumberagung-Potrobayan dan Jalan Bantul dari batas Bantul kota sampai simpang Cepit.
Lanjutnya, beberapa pekerjaan pengaspalan jalan itu sebenarnya ada yang dimulai pada 2026. Akan tetapi, berdasarkan skala prioritas yang dilaksanakan, pihaknya berhasil memulai pengerjaan jalan tersebut pada saat ini.
"Jadi, harapan kami, pada tahun 2030 dan tidak sampai akhir 2031, jalan itu sudah selesai. Kalau dihitung-hitung ya kurang dari lima tahun, perhitungan peningkatan jalan kita sudah selesai," tutur dia.
Pihaknya mengaku optimis bahwa program unggulan tersebut dapat berjalan dengan tepat waktu, mengingat masyarakat membutuhkan mobilitas yang lancer.
Apalagi, mayoritas penduduk di Bumi Projotamansari bermata pencaharian di sektor pertanian dan UMKM, sehingga infrastruktur jalan menjadi penting untuk menggencarkan distribusi hasil pertanian, akses ke pasar, serta mendukung kegiatan UMKM lebih maju.
"Kita optimistis, progam itu bisa kita laksanakan," tandas Aris.(nei)
Ketergantungan Sleman pada Anggaran Transfer dari Pusat Masih Tinggi, Berharap Tidak Dipotong |
![]() |
---|
Hadapi Kebijakan Pemerintah Pusat soal Transfer Daerah, Ini Strategi Sleman |
![]() |
---|
Bawaslu Kulon Progo Evaluasi Skema Pengawasan Pemilu, Coba Cari Format yang Ideal |
![]() |
---|
Pertengahan September, Realisasi PAD Sektor Pariwisata di Gunungkidul Capai Rp19,8 Miliar |
![]() |
---|
Semua OPD di Pemkot Yogya Difungsikan Jadi 'DLH', Keroyok Problem Persampahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.