Preman Pasar Muntilan Dibui karena Peras Pedagang, Polisi Magelang Dikirimi Karangan Bunga

Karangan bunga itu berisi pesan apresiasi terhadap kinerja polisi dalam memberantas praktik premanisme di kawasan Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/ Yuwantoro Winduajie
KARANGAN BUNGA: Sejumlah karangan bunga berjejer di halaman Mako Polresta Magelang pada Rabu (18/6/2025) berisi pesan apresiasi terhadap kinerja polisi dalam memberantas praktik premanisme di kawasan Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang 

Ia terancam hukuman penjara di bawah 1  tahun untuk pasal 335 dan maksimal 1 tahun 4 bulan untuk pelanggaran terhadap pasal 212.

Keterangan Pedagang

Salah satu pedagang di Pasar Muntilan yang enggan disebut namanya mengaku bersyukur atas penangkapan tersebut, meskipun tidak mengetahui siapa pengirim karangan bunga. 

Ia menyebut RL memang meresahkan karena kerap mengintimidasi para pedagang.

“Alhamdulillah, kalo untuk karangan bunga saya nggak tahu, kalau untuk sudah tertangkapnya saudara RL ya Alhamdulillah ikut senang. Intinya untuk para pedagang itu yang selama ini menjadi hambatan dan gangguan itu sudah diatasi oleh aparat dan pihak yang berwajib,” ujarnya.

Pedagang itu menjelaskan bahwa tersangka juga kerap melakukan pemerasan dalam bentuk pungutan liar, namun hal itu terjadi di area pasar bagian bawah. 

Sementara dirinya yang berdagang di area pasar atas hanya mengalami intimidasi dan ancaman.

“Kalau pemerasannya itu tuh kayak pungutan liar, tapi itu kan untuk yang di lokasi pasar bawah ya. Kalo saya kan posisi di pasar atas. Kalau di pasar atas itu, dia mengintimidasi sama mengancam-ngancam," ujarnya.

“Ngancam-ngancam gitu aja ya, kayak gitu kan dibentak-bentak ya takut gitu. 

Kalau sama pedagang yang atas tidak minta uang,” sambungnya.

Ia menyebut intimidasi sudah terjadi cukup lama yakni sejak relokasi ke pasar baru, namun para pedagang enggan bersuara dan melapor karena takut.

“Intimidasinya itu sudah lama, kejadian itu dari awal pindah ke pasar baru sini itu sebetulnya sudah lama cuman kan ibu-ibu nggak berani pada speak up gitu ya. Karena yang namanya dia selalu bawa teman-temannya," pungkasnya. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved