Infrastruktur, Stunting, UMKM: Temanggung Punya WAGE Sebagai Alat Politik Yang Responsif

Wakil Bupati Temanggung, drg. Nadia Muna, menegaskan bahwa pelayanan publik tidak boleh berhenti pada sekat birokrasi semata

Editor: Hari Susmayanti
Dok Tribun Jogja
WAGE : Wakil Bupati Temanggung drg. Nadia Muna menyebut Pemkab Temanggung memiliki program pengaduan digital WAGE (WhatsApp Gateway) yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyampaikan keluhan kepada pemerintah 

TRIBUNJOGJA.COM, TEMANGGUNG — Wakil Bupati Temanggung, drg. Nadia Muna, menegaskan bahwa pelayanan publik tidak boleh berhenti pada sekat birokrasi semata.

Lewat program pengaduan digital WAGE (WhatsApp Gateway), Nadia membuka ruang selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan.

“Bukan berarti di WAGE atau di Instagram saya, atau saya sendiri, itu tidak menerima komplain mengenai jalan provinsi misalnya. Tapi komplain semua akan ditampung, disalurkan ke pihak terkait dan dijalankan sesuai strukturalnya.” ujar Nadia.

Pernyataan tersebut dilontarkan ketika ia membahas panjangnya antrian rumah sakit, buruknya sanitasi, hingga minimnya edukasi gizi yang berdampak pada tingginya angka stunting di Temanggung yang telah mencapai 27,3 persen pada tahun 2024.

Menurut Nadia, upaya mencegah stunting tidak bisa diserahkan hanya pada Dinas Kesehatan.

Ia menyebut perlu kolaborasi lintas sektor, mulai dari Dinas PUPR untuk sanitasi, Dinas Pertanian untuk ketahanan pangan, hingga Dinas Pendidikan untuk membekali calon orang tua dengan pemahaman dasar soal tumbuh kembang anak.

“Misalnya ada pemberian susu gratis, tapi ternyata saat di rumah air putihnya terkontaminasi oleh bakteri karena sanitasinya tidak bagus, itu merupakan suatu hal yang cukup kompleks,” ujarnya.

Nadia juga membahas arah baru Pemkab Temanggung dalam penguatan ekonomi kreatif dan UMKM digital.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah membentuk forum dan kelompok belajar untuk ratusan pelaku UMKM agar naik kelas, bukan hanya dari sisi produksi, tapi juga pemasaran.

“Beberapa waktu lalu saya berdiskusi dengan pihak CSR dari beberapa BUMN. Kami ingin mereka ikut bantu edukasi pelaku UMKM soal promosi digital,” ujarnya.

Baca juga: Tri Raharjo: Birokrat Berkarya, Seniman Berjiwa, dan Inovator Pewarna Alam dari Temanggung

Ke depan, Nadia menyebut akan mendorong pembentukan etalase digital yaitu sebuah ruang e-commerce khusus UMKM Temanggung yang akan dibantu branding-nya oleh influencer lokal.

Nadia, potensi sosial media sebagai toko raksasa digital harus dimanfaatkan secara strategis oleh pemerintah daerah.

Dalam wawancara tersebut, Nadia juga menyampaikan refleksi atas sorotan publik terhadap aktivitasnya di media sosial.

Ketika ditanya tentang sebutan “wabup konten”, ia menjawab secara lugas.

“Berkonten, kalau dibilang iya, ya memang iya. Kalau dibilang tidak dalam konteks negatif, ya tidak,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved