Dorong Pengentasan Kemiskinan, Baznas Gunungkidul Luncurkan Kampung Berkah di Karangsari

Program ini diharapkan menjadi motor penggerak pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan warga berbasis potensi

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
KAMPUNG BERKAH: Bupati Gunungkidul bersama warga saat foto bersama usai launching kampung berkah, pada Selasa (17/6/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Gunungkidul resmi meluncurkan program Kampung Berkah di Kalurahan Karangsari, Kapanewon Semin, Selasa (17/6/2025). 

Program ini diharapkan menjadi motor penggerak pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan warga berbasis potensi lokal.

Ketua Baznas Gunungkidul,Mustangid menyampaikan bahwa Kampung Berkah merupakan bentuk optimalisasi pemanfaatan zakat, infak, dan sedekah yang tidak hanya menyentuh aspek ekonomi, tapi juga sosial dan spiritual.

“Baznas saat ini berfokus pada aktivitas pengentasan kemiskinan. Kampung Berkah menyasar pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesejahteraan, dan penguatan spiritual. Harapannya, ada peningkatan ketakwaan dan kemandirian warga yang berkelanjutan,” ujarnya.

Salah satu potensi lokal yang akan digarap adalah komoditas gembili, tanaman umbi-umbian yang tidak disukai oleh hama monyet ekor panjang. Baznas mendorong warga untuk mengolah gembili menjadi produk turunan seperti tepung dan bahan roti.

“Kita akan bantu pengembangan pertanian gembili. Sekarang baru 30 KK yang menanam, ke depan kita genjot agar bisa jadi unggulan. Ini juga solusi atas ancaman hama monyet yang menyerang tanaman lain,” jelasnya.

Selain pertanian, Baznas juga memberikan bantuan untuk pengelolaan air bersih Reverse Osmosis (RO) yang sudah memiliki kapitalisasi tinggi. Untuk mendukung distribusi, Baznas menyerahkan satu unit kendaraan roda tiga (tosa). Program ini juga akan dikembangkan bersama Baznas RI, Baznas DIY, dan perguruan tinggi seperti UGM.

Wakil Ketua II Baznas DIY, Jazilus Sakhok, turut mengapresiasi kemajuan Baznas Gunungkidul yang kini mampu mengumpulkan zakat hingga hampir Rp8 miliar. Ia menyatakan kesiapan mendukung pengembangan Kampung Berkah di wilayah ini.

“Insya Allah tahun ini akan ada tambahan empat Kampung Berkah yang aktif. Dari DIY, masing-masing akan kita bantu satu unit rumah tidak layak huni (RTLH) dan program jamban sehat,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program Kampung Berkah tidak hanya menjadi kegiatan simbolis, melainkan benar-benar meningkatkan produktivitas masyarakat.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengungkapkan bahwa zakat yang terkumpul di Gunungkidul berasal dari para ASN dan pengusaha lokal, dengan nilai mencapai Rp8 miliar. Dana ini tidak hanya digunakan untuk bedah rumah dan jambanisasi, tapi juga menyasar warga yang hidup sendiri, difabel, serta masyarakat dengan kategori kemiskinan ekstrem.

“Gunungkidul masih punya 16.548 rumah tidak layak huni. Kita minta Bappeda identifikasi mana yang paling ekstrem, agar ditangani melalui zakat, CSR, dan utamanya dana Baznas,” tegasnya.

Ia juga menyoroti kondisi gizi balita di Gunungkidul yang memprihatinkan. Hampir 4.000 bayi tercatat memiliki pertumbuhan yang lambat, sehingga Bupati meminta agar Baznas bisa terintegrasi dengan data kemiskinan dan stunting yang ada di Bappeda.

"Saya minta baznas untuk amanah, transparan dan profesional dalam pengelolaan zakat ini,agar manfaatnya lebih luas dan tepat sasaran" tegas Bupati

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved