Dorong Rasio Kewirausahaan, Pemda DIY Luncurkan Program Inkubasi Kawula Muda

Program ini diperkenalkan melalui forum diskusi kolaboratif yang berlangsung pada Senin (16/6/2025) di Hotel Tara, Yogyakarta.

Tribunjogja.com/ Hanif Suryo
Peluncuran program Inkubasi Kawula Muda di Hotel Tara, Yogyakarta, Senin (16/6/2025). Program yang digagas Dinas Koperasi dan UKM DIY ini merupakan kelanjutan dari Wirausaha Belia dan Momenku Siap Berkemas, sebagai langkah strategis menyambut bonus demografi 2045 dengan mendorong kewirausahaan di kalangan generasi muda. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menyambut bonus demografi 2045, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengambil langkah strategis untuk meningkatkan rasio kewirausahaan di kalangan generasi muda. 

Salah satu terobosan terbaru adalah program Inkubasi Kawula Muda yang diluncurkan oleh Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) DIY sebagai kelanjutan dari program Wirausaha Belia dan Momenku Siap Berkemas.

Program ini diperkenalkan melalui forum diskusi kolaboratif yang berlangsung pada Senin (16/6/2025) di Hotel Tara, Yogyakarta.

Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor, termasuk Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, guru kewirausahaan, pelajar aktif, serta alumni program kewirausahaan sebelumnya.

“Melalui Inkubasi Kawula Muda, kami ingin memberikan pembinaan dan modal awal bagi wirausaha belia agar lebih konsisten dalam menjalankan usaha. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan,” ujar Wisnu Hermawan, Kepala Bidang Kewirausahaan Diskop UKM DIY.

Langkah ini memperkuat upaya yang telah dilakukan sebelumnya di sektor pendidikan, termasuk integrasi kurikulum kewirausahaan dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. 

Disdikpora DIY sendiri telah lebih dahulu mengembangkan program Wirausaha Belia dan Momenku Siap Berkemas, khusus menyasar pelajar dari keluarga kurang mampu.

Forum ini juga menjadi ajang diskusi teknis terkait mekanisme pendaftaran, proses pembinaan, serta kriteria peserta untuk program Inkubasi Kawula Muda.

Peserta akan mendapatkan stimulus modal sebagai bentuk pembinaan awal.

Diskusi turut menghadirkan konsultan inkubasi dari Diskop UKM DIY yang memaparkan rancangan teknis program secara rinci.

Selain menjadi wadah pertukaran gagasan, forum ini juga menjadi sarana koordinasi antara guru kewirausahaan, pelajar aktif, dan alumni untuk merancang strategi pendampingan yang lebih terstruktur.

Peserta yang hadir berasal dari sejumlah SMK yang direkomendasikan oleh Dispora DIY, pelajar aktif dalam program Wirausaha Belia dan Momenku Siap Berkemas, serta alumni program yang dinilai potensial untuk mengikuti tahapan inkubasi lanjutan.

Lebih lanjut Wisnu Hermawan menekankan bahwa pembangunan ekosistem kewirausahaan tidak bisa semata-mata dilihat dari indikator angka seperti omzet atau modal, melainkan harus dibangun dari nilai-nilai ketulusan dan integritas pribadi.

Saat ini, pemerintah tengah menyusun skema pembinaan terpadu dengan melibatkan mentor berpengalaman dan wirausahawan pemula.

Tujuannya adalah menciptakan keberlanjutan dalam pendampingan dan pembukaan akses ke dunia usaha.

“Harapannya, adik-adik bisa tumbuh mandiri, menjadi pelaku usaha yang tidak hanya bergantung,” pungkas Wisnu.

Dengan berbagai inisiatif terintegrasi ini, DIY menegaskan komitmennya mencetak generasi muda yang tangguh, inovatif, dan siap bersaing dalam ekosistem kewirausahaan masa depan. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved