Berita Kesehatan

Varian Covid-19 MB.1.1 Dominasi di Indonesia, Ini Gejala dan Imbauan Kemenkes

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi penyebaran Covid-19, menyusul tren peningkatan kasus global

|
pixabay
ILUSTRASI Varian Covid-19 MB.1.1 Dominasi di Indonesia, Ini Gejala dan Imbauan Kemenkes 

TRIBUNJOGJA.COM - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi penyebaran Covid-19, menyusul tren peningkatan kasus global di beberapa negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Dilansir Tribunjogja.com dari laman Kompas, dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/1382/2025 yang dirilis pada Jumat (23/5/2025), Kemenkes menyampaikan bahwa secara global, peningkatan kasus disebabkan oleh sejumlah subvarian Omicron, seperti XEC dan JN.1. Namun, kondisi di Indonesia sedikit berbeda.

Kemenkes menyebut, varian yang paling dominan di Tanah Air saat ini adalah MB.1.1, yang merupakan turunan dari varian Omicron JN.1. 

Berdasarkan data pemantauan, tren penyebaran varian MB.1.1 di Indonesia justru cenderung menurun.

“Dari sisi pemerintah sudah ada peningkatan kewaspadaan, sudah ada edaran, sudah ada surveillance yang disiagakan. Itu yang menjadi ujung tombak untuk mengetahui apakah menular ke Indonesia, apakah punya dampak yang sama dengan negara lain,” ujar Juru Bicara Kemenkes, dr. Aji, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/6/2025).

Baca juga: 85 Persen Warga Kota Yogya Sudah Divaksin Covid-19, Dinkes Sebut Kekebalan Komunitas Sudah Terbentuk

Ia menambahkan, peningkatan kasus di luar negeri tidak selalu berarti Indonesia akan mengalami lonjakan serupa. 

“Tergantung imunitas populasinya. Bisa jadi kalau (kekebalan) baik, ya tidak meningkat juga di sini,” ujarnya.

Gejala Ringan Seperti Flu Biasa

Lebih lanjut, Aji menjelaskan bahwa gejala infeksi Covid-19 varian MB.1.1 umumnya bersifat ringan, menyerupai flu biasa. 

“Gejala bisa beragam di tiap individu, tapi umumnya ringan seperti flu biasanya, yaitu batuk, pilek, sakit kepala, demam, dan lain-lain,” katanya.

Varian MB.1.1, yang juga dikenal dengan nama BA.2.86.1.1.49.1.1.1 atau clade 24A, belum masuk ke dalam daftar Variant of Interest (VoI) yang dirilis oleh WHO per 2 Desember 2024. 

Saat ini, WHO masih mengategorikan JN.1 sebagai VoI, sementara turunan seperti MB.1.1 masih berada dalam pengawasan (Variants Under Monitoring/VUM).

Situasi Terkini dan Data Kasus

Mengacu pada sistem New All Record (NAR), jumlah kasus positif Covid-19 yang terlapor dalam dua pekan terakhir masih tergolong rendah. 

Pada minggu ke-20 tercatat dua kasus, dan meningkat menjadi tiga kasus pada minggu ke-21, sehingga total menjadi lima kasus.

Meski angka tersebut belum menunjukkan lonjakan signifikan, Kemenkes tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. 

Masyarakat yang mengalami gejala serupa flu dianjurkan segera melakukan pemeriksaan, termasuk tes Covid-19 jika diperlukan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved