Human Interest Story

Cerita Pemilik Usaha Anggrek di Bantul, Berawal dari Hobi Hingga Jadi Lahan Pundi-pundi Rupiah

Sampai saat ini ada banyak konsumen dari berbagai daerah yang membeli produk anggrek milik orang asli Klaten, Jawa Tengah ini. 

|
TRIBUNJOGJA.COM / Neti Istimewa Rukmana
TANAMAN ANGGREK - Sri Widyastuti (52), pemilik Widy Orchid, sedang merawat tanaman Anggrek di tempat usahanya di Mriyan, Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Jumat (30/5/2025). 

"Kalau omzet ya enggak menentu ya. Kadang naik, kadang turun. Tapi, ya kadang bisa lah sampai Rp50 juta per bulan. Itu omzet kotor ya, nanti diputar untuk operasional kebun anggrek sama bayar karyawan," tutur Widy yang merupakan pensiunan analis kesehatan.

Meski begitu, Widy menyebut bahwa pasar tanaman anggrek tak pernah surut. Bahkan, harga jualnya juga terus merangkak naik.

Pasalnya, di Tanah Air masih jarang orang yang melakukan budidaya tanaman anggrek.

Bahkan, untuk perawatan anggrek sendiri,  kata Widy memerlukan beberapa metode.

Sebagai contoh untuk proses pemberian pupuk dilakukan dua kali dalam seminggu. Lalu, media tanam tidak boleh kering.

"Jadi, kalau media tanam masih dalam keadaan basah, tidak akan disiram air. Tapi, kalau kering ya disiram air. Terus tanaman anggarek ini nanti dikasih fungisida jamur dan insektisida untuk hama," jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved