Digitalisasi Radio Digenjot, DIY Siap Jadi Garda Terdepan Informasi Darurat

Pemda DIY menyambut baik inisiatif LPP RRI yang mulai menggelar siaran digital melalui pemancar DAB+ di Kotabaru dan DRM di Kaliurang

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Sekda DIY, Beny Suharsono 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Digitalisasi siaran radio kini tak lagi sekadar soal kejernihan suara.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), digitalisasi radio mulai dilihat sebagai bagian dari infrastruktur strategis untuk ketahanan informasi, terutama dalam situasi darurat kebencanaan.

Hal ini mengemuka dalam acara Penyerahan Perangkat Radio Digital DAB+ dan DRM oleh LPP RRI kepada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan mitra kerja, yang digelar di Auditorium RRI Yogyakarta, Rabu (28/5). 

Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, yang hadir mewakili Gubernur DIY, menyebut digitalisasi radio sebagai langkah krusial dalam membangun sistem penyiaran nasional yang tangguh.

“Kita menyadari bahwa siaran radio di Indonesia mayoritas masih analog. Tapi dengan hadirnya teknologi DAB+ dan DRM, kita punya peluang membangun ekosistem informasi yang jauh lebih kuat, merata, dan adaptif terhadap bencana,” tegas Beny.

Sebagai daerah yang kerap dilanda bencana, mulai dari gempa hingga letusan Gunung Merapi, DIY disebut sangat membutuhkan sistem komunikasi yang tahan gangguan dan tetap bisa menjangkau masyarakat di kondisi darurat.

Karena itu, Pemda DIY menyambut baik inisiatif LPP RRI yang mulai menggelar siaran digital melalui pemancar DAB+ di Kotabaru dan DRM di Kaliurang.

Penyerahan perangkat radio digital ini, lanjut Beny, menjadi langkah konkret membangun kesiapsiagaan dan meningkatkan akses informasi publik yang setara.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan RRI kepada DIY sebagai daerah percontohan dalam pengembangan radio digital.

“Upaya ini bukan hanya soal teknologi, tapi menyangkut literasi publik, kesiapan perangkat, dan regulasi. Pemda DIY siap mendukung dari sisi penguatan kelembagaan hingga edukasi masyarakat,” katanya.

Baca juga: Pemda DIY Tancap Gass Tekan Stunting, Pemkot dan Pemkab Bakal Dinilai Kinerjanya

Sementara itu, Kepala LPP RRI Yogyakarta, Arlin Setyaningsih, menjelaskan bahwa langkah distribusi radio digital ini dilakukan agar masyarakat dapat membandingkan langsung kualitas suara dan keunggulan teknologi digital.

“Suara lebih jernih, dan yang terpenting, radio digital punya keunggulan dalam efisiensi spektrum dan kehandalan di situasi darurat. Jadi, kami berharap ini bukan hanya menjadi program seremonial, tapi awal dari lompatan besar sistem penyiaran kita,” ujar Arlin.

Radio digital berbasis DAB+ dan DRM dinilai sangat potensial dikembangkan secara nasional karena hemat energi, mudah diterima, dan tidak bergantung pada infrastruktur data internet. Cocok diterapkan di wilayah terpencil dan rawan bencana.

Pemda DIY menegaskan, digitalisasi bukan hanya soal mengganti perangkat analog ke digital, tapi membangun ekosistem penyiaran yang inklusif dan tahan terhadap krisis.

Kolaborasi dengan lembaga pendidikan, komunitas, dan dunia usaha menjadi elemen penting untuk memperluas jangkauan dan dampak program ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved