Biofuel: Jembatan Menuju BBM Ramah Lingkungan dan Ekonomi Berkelanjutan

Menurut Fahmy Radhi, Dosen Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), peralihan ke biofuel adalah keniscayaan di tengah semakin menipisnya cadangan

Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
TRANSISI: Menurut Fahmy Radhi, Dosen Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), peralihan ke biofuel adalah keniscayaan di tengah semakin menipisnya cadangan minyak bumi nasional. 

Dari aspek ekonomi, pengembangan biofuel berbasis tebu dapat menciptakan lapangan kerja baru, terutama di sektor pertanian dan industri energi.

“Pemanfaatan tebu lokal tidak hanya mendukung petani, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil,” tambah Fahmy.  

Agus menilai bahwa kombinasi antara kendaraan hybrid (HEV/PHEV) dan biofuel bisa menjadi solusi transisi ideal sebelum menuju kendaraan listrik penuh (EV).

“Indonesia punya potensi besar untuk mencapai kemandirian energi melalui biofuel,” ujarnya.  

Fahmy maupun Agus sepakat bahwa pengembangan BBM berbasis biofuel adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas bahan bakar nasional, menekan impor, dan menurunkan emisi karbon.  

“Biofuel adalah jembatan menuju masa depan energi yang lebih bersih dan mandiri,” tutup Fahmy.

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved