Kulon Progo Tampilkan Upacara Adat Joyokusumo dari Kapanewon Kokap di GSBY 2025
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kulon Progo, Eka Pranyata menjelaskan GSBY merupakan agenda tahunan untuk mengenalkan seni budaya lokal.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kontingen Kulon Progo turut meramaikan Gelar Seni Budaya Yogyakarta (GSBY) 2025 pada Sabtu (24/05/2025). Kegiatannya bertempat di Anjungan DIY, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kulon Progo, Eka Pranyata menjelaskan GSBY merupakan agenda tahunan untuk mengenalkan seni budaya lokal.
"GSBY tahun ini juga digelar untuk memperingati Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat ke-279," jelas Eka melalui keterangannya pada Minggu (25/05/2025).
Pada GSBY 2025, Kontingen Kulon Progo menampilkan Upacara Adat Joyokusumo. Ritual tersebut menjadi tradisi sakral yang dilestarikan oleh masyarakat Padukuhan Sengir, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap.
Eka mengatakan pementasan Upacara Adat Joyokusumo ditampilkan langsung oleh warga Kalurahan Kalirejo. Mereka tampil bersama sejumlah seniman lokal Kulon Progo.
"Bahkan Lurah Kalirejo ikut tampil sebagai pemain dalam pementasan," ungkapnya.
Eka menilai GSBY menjadi kesempatan untuk mengenalkan seni budaya Kulon Progo secara lebih luas. Apalagi GSBY turut menghadirkan perwakilan negara-negara yang memiliki Kedutaan Besar (Kedubes) di Jakarta.
Ia pun menyebut GSBY menjadi ajang silaturahmi, diplomasi budaya, hingga mengenalkan warisan budaya tak benda. Termasuk mempromosikan pariwisata minat khusus.
"Lewat GBSY, kesenian dari Kulon Progo tidak hanya dikenal secara nasional, tapi juga internasional," kata Eka.
Bupati Kulon Progo Agung Setyawan secara khusus turut hadir untuk menyaksikan langsung penampilan warganya di GSBY 2025. Ia turut menyampaikan rasa bangga karena penampilan tersebut.
Menurutnya, Upacara Adat Joyokusumo menjadi salah satu bukti nyata kekayaan dan keragaman budaya yang dimiliki Kulon Progo. Kesenian tersebut juga menjadi identitas dan jati diri Kulon Progo.
"Menjadi tanggung jawab kita bersama dalam melestarikan, memperkenalkan, dan mempromosikan kekayaan budaya dan tradisi luhur yang ada di Kulon Progo," ujar Agung.(alx)
Penghasilan Pengemis dan Gelandangan di Klaten Rp150-Rp400 Ribu Sehari |
![]() |
---|
Kondisi Cuaca Tak Menentu, BPBD Kulon Progo Lakukan Antisipasi Dini dari Dampak Bencana |
![]() |
---|
5 Poin Pernyataan Presiden Prabowo pada 29 Agustus 2025 Usai Tragedi Affan Kurniawan |
![]() |
---|
VIDEO NEWS: PENJELASAN BMKG KENAPA SUHU UDARA TERASA DINGIN DI AKHIR AGUSTUS INI |
![]() |
---|
Mesin ATM di Wates Kulon Progo Nyaris Dibobol Orang Tak Dikenal, Polisi Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.