Subolo Tak Sempat Ajak Saudaranya Selamatkan Diri Saat Longsor Terjang Rumahnya

Bencana tanah longsor yang menerjang Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribunmataraman.com/Sofyan Arif Candra
CARI KORBAN LONGSOR - Tim SAR gabungan membuka akses jalan yang tertimbun longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (20/5/2025). Sebanyak 6 orang korban tanah longsor masih dalam status pencarian. Saksi mata sempat melihat enam korban berkumpul di teras rumah. 

Setelah berhasil mencapai tempat aman, Subolo menyaksikan lokasi rumahnya yang telah hancur.

“Rumah saya hilang tanpa bekas,” ungkapnya.

Saat ini, pencarian terhadap enam warga yang hilang masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan, dan masyarakat setempat. 

Baca juga: Kebakaran Pabrik Garmen Ngaglik Sleman,  7 Jam Api Belum Padam 

Libatkan Anjing Pelacak

Proses pencarian enam korban hilang dalam bencana tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dilanjutkan hari ini.

Petugas gabungan, terutama dari unsur Polri, menerjunkan anjing pelacak K9 untuk membantu menemukan korban yang diduga tertimbun material longsor.

Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki, menjelaskan anjing pelacak tersebut didatangkan langsung dari Surabaya.

"Kami turunkan terlebih dahulu dua unit anjing pelacak untuk membantu kami mencari korban yang ada di TKP," kata Maliki, Selasa (20/5/2025).

Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut hasil pencarian pada hari pertama, di mana petugas berhasil membuka delapan titik tanah longsor di Desa Depok.

Sejumlah alat berat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Basarnas, Dinas PUPR, serta bantuan dari BPBD kabupaten/kota lain juga dikerahkan untuk mempercepat pembukaan akses menuju titik longsor utama.

"Tim gabungan sudah berhasil mencapai titik rumah yang tertimbun longsor," lanjut Maliki.

Dalam pencarian hari kedua, tim akan dibagi menjadi dua arah untuk mempercepat evakuasi.

Tim pertama akan bertugas dari bawah dengan fokus pada pembukaan akses jalan menggunakan alat berat.

Sementara tim kedua akan bergerak dari arah atas untuk langsung mencari korban di lokasi utama longsor.

Kendala utama yang dihadapi pada pencarian hari pertama adalah akses jalan menuju titik utama longsor yang terhambat oleh banyaknya titik longsor dan tanah yang jenuh serta labil.

"(Titik utama longsor) masih sulit dijangkau oleh alat berat karena kontur tanah yang tidak memungkinkan," tambah Maliki. (*)

 

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved