Subolo Tak Sempat Ajak Saudaranya Selamatkan Diri Saat Longsor Terjang Rumahnya

Bencana tanah longsor yang menerjang Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribunmataraman.com/Sofyan Arif Candra
CARI KORBAN LONGSOR - Tim SAR gabungan membuka akses jalan yang tertimbun longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (20/5/2025). Sebanyak 6 orang korban tanah longsor masih dalam status pencarian. Saksi mata sempat melihat enam korban berkumpul di teras rumah. 

TRIBUNJOGJA.COM, TRENGGALEK - Bencana tanah longsor yang menerjang Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur diduga mengubur enam orang warga.

Bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin (19/5/2025) kemarin itu diduga mengubur satu keluarga.

Hingga Rabu (21/5/2025) hari ini, proses pencarian terhadap para korban masih dilakukan oleh petugas gabungan.

Hilangnya enam orang warga yang diduga terkubur tanah longsor itu disaksikan langsung oleh Subolo(57), tetangga para korban.

Menurutnya, keenam tetangganya yang masih saudara itu masih sempat berkumpul di teras rumahnya sesaat sebelum bencana tanah longsor terjadi.

Saat itu Subolo memang sudah memiliki firasat buruk lantaran cuaca ekstrem melanda wilayahnya.

Saat itu hujan deras terus mengguyur wilayahnya.

Setelah keluar rumah, Subolo melihat pohon besar di bukit atas rumahnya sudah dalam kondisi miring.

Sementara enam orang tetangganya saat itu masih terlihat berkumpul di teras rumahnya.

Tidak berselang lama, ia dikejutkan dengan suara gemuruh disertai semacam ledakan dari atas bukit sisi rumahnya.

Ia kemudian berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri dari longsor yang terjadi secara tiba-tiba.

“Itu samping rumah saya, dan masih saudara. Terakhir saya melihat, mereka semua masih berkumpul di teras,” kata Subolo dengan nada berat seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.

Namun, sebelum sempat mengajak mereka untuk menyelamatkan diri, longsor telah menerjang dan menimbun rumah serta para korban.

“Begitu longsor saya lari ke samping rumah. Biasanya saya tidak pernah lewat situ. Kalau saya lewat seperti biasanya, mungkin saya sudah tidak selamat,” tambahnya.

"Ketika saya lari hendak menyelamatkan diri, melihat mereka berkumpul di teras, saya belum sempat teriak mengajak lari, sudah tersapu longsor," ucap dia.  

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved