Mengenal Alat Deteksi Gempa Distributed Acoustic Sensing yang Dikembangkan UGM dan Telkom
Gempa bumi dari skala kecil hingga besar menjadi ancaman bagi berbagai daerah di Indonesia.
Ririek menegaskan kolaborasi ini juga memungkinkan efisiensi besar karena memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, yakni kabel optik bawah laut yang membentang dari Sabang hingga Merauke.
Jalur kabel ini melintasi berbagai zona subduksi aktif di wilayah selatan Jawa, Nusa Tenggara, dan pantai barat Sumatra.
“Tanpa perlu pemasangan sensor baru, sistem ini dapat menjangkau area laut dalam yang sebelumnya belum tercakup oleh sistem peringatan konvensional,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko menyambut baik kerja sama dengan PT Telkom ini dalam pengembangan teknologi sistem detektor gempa berbasis akustik terdistribusi.
“Kami percaya bahwa sinergi antara kampus dan industri adalah kunci dalam menciptakan inovasi teknologi yang berdampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Menurut Danang, teknologi DAS yang sedang dikembangkan bersama ini tidak hanya menjadi solusi dalam mitigasi bencana, tetapi juga mencerminkan komitmen UGM dalam membangun sistem kebencanaan yang inklusif dan berbasis data.
“Kami melihat potensi besar sistem ini untuk diterapkan di berbagai wilayah rawan bencana di Indonesia, termasuk wilayah pesisir yang selama ini paling rentan,” tutur Danang.
Sebagai kelanjutan dari uji coba teknologi yang sedang berjalan, kata Danang, UGM tidak hanya berperan sebagai pusat pengembangan riset, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam menghadirkan solusi kebencanaan yang berpijak pada kebutuhan masyarakat.
Inisiatif DAS ini mencerminkan orientasi UGM dalam menghadirkan inovasi yang tidak berhenti pada tataran laboratorium, melainkan menjangkau komunitas paling rentan dan membutuhkan.
Sebagai universitas kerakyatan, UGM memandang bahwa teknologi harus bersinergi dengan masyarakat, memperkuat daya tahan mereka, dan bukan menggantikannya.
Komitmen terhadap riset yang mandiri dan kolaboratif menjadi dasar dalam memastikan bahwa setiap inovasi mampu tumbuh sesuai konteks sosial Indonesia.
“Dengan semangat keberlanjutan, UGM terus menempatkan sains dan teknologi sebagai bagian dari misi jangka panjang untuk membangun Indonesia yang lebih tangguh, adil, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” paparnya.
Seperti diketahui, Alat deteksi gempa menggunakan sistem DAS ini tengah dalam tahap uji coba di kawasan Pantai Selatan Jawa dan direncanakan untuk diperluas ke daerah lain yang berisiko tinggi.
Uji coba ini tidak hanya menguji efektivitas teknologi, tetapi juga membangun fondasi untuk integrasi ke dalam sistem peringatan publik nasional.
Selain itu, UGM dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, sedang menyusun protokol kolaboratif untuk memungkinkan data digunakan secara terbuka bagi kepentingan riset dan kebijakan publik.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sistem nasional dalam menghadapi bencana secara lebih terpadu dan responsif. (rls)
Belajar dari Gempa Bekasi, Ini yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa Bumi |
![]() |
---|
BMKG : 6 Gempa Susulan Guncang Bekasi, Kekuatannya Relatif Lebih Kecil |
![]() |
---|
Gempa Bumi Bekasi Dirasakan di Jakarta, Purwakarta, Depok, Tangerang |
![]() |
---|
Info Gempa Bekasi Rabu 20 Agustus 2025 Pukul 19:54 WIB Kekuatan 4,9M Pusat di Darat |
![]() |
---|
Gempa M 6.0 di Poso Sulawesi Tengah 17 Agustus 2025 Korban Luka Sementara 29 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.