Yogyakarta Luncurkan Program Bebas DBD, Terjunkan Jumantik Jangkau 50 Ribu Warga

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan, bahwa Yogyakarta masih menghadapi tantangan serius dalam hal pengendalian DBD.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
BEBAS DBD: Peluncuran gerakan Bebas Nyamuk Keluarga Sehat dan Bebas DBD, yang digagas oleh Pemda DIY dan Enesis Group, Senin (19/5/25). 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemkot Yogyakarta memberikan dukungan untuk gerakan Bebas Nyamuk Keluarga Sehat dan Bebas Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sebagai informasi, gerakan tersebut secara resmi diluncurkan oleh Pemda DIY, yang bersinergi dengan perusahaan swasta Enesis Group, Senin (19/5/25).

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan, bahwa Yogyakarta masih menghadapi tantangan serius dalam hal pengendalian DBD.

Oleh sebab itu, dibutuhkan sinergitas antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam upaya mewujudkan kesehatan untuk seluruh masyarakat.

"Gerakan ini menjadi kerjasama Enesis Group dengan Dinas Kesehatan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota," tandas Sri Sultan.

CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono, menuturkan, sebagai simbol kebudayaan dan pendidikan, Yogyakarta tak luput dari sebaran penyakit akibat gigitan nyamuk itu.

Dijelaskan, salah satu kegiatan utama dalam gerakan ini adalah  pengerahan kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Kota Yogyakarta, Sleman, hingga Gunungkidul.

"Kami ingin mengedukasi lewat program bersama Dinas Kesehatan, menjangkau lebih dari 50 ribu warga. Kami tidak sekadar seremoni, tapi harus ada hasil yang terukur," ungkapnya. 

"Edukasi kami sasarkan pada rumah tangga, agar kesadaran DBD menjadi kebiasaan dalam keseharian kita, dimulai dari rumah," urai Aryo.

Sementara, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menilai, program tersebut menjadi salah satu investasi jangka panjang dan bekelanjutan di sektor kesehatan.

Menurutnya, keberadaan kader Jumantik yang diterjunkan ke lingkungan penduduk akan mendorong kesadaran mengenai pentingnya pencegahan DBD.

"Jumatik ini diharapkan mampu memberikan dorongan dan contoh kepada masyarakat, bagaimana cara meminimalisir kasus DBD," ungkapnya.

"Maka, kami berharap, program ini benar-benar bisa menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan bebas dari ancaman DBD," tambah Hasto, (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved