Rangkuman Pengetahuan Umum

Rangkuman Materi Sosiologi Kelas 11, Bab 2: Permasalahan Sosial Terkait Pengelompokan Sosial 

Salah satu kasus permasalahan sosial yang terjadi adalah karena adanya pelanggaran nilai dan norma dalam masyarakat. 

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Cover buku sosiologi kelas XI 

Akan tetapi, VOC sebenarnya justru mulai memperkeruh situasi mulai dari mengendalikan media hingga cara-cara seperti embargo dan peperangan.

Dalam artikel berjudul Artikel Devide et Impera Mengenal Taktik dan Strategi Orang Belanda, dapat dilihat bahwa  peran komunikasi sangat strategis dalam memecah belah masyarakat. 

Prasangka menjadi senjata ampuh untuk memecah belah kelompok. 

Prasangka sendiri merupakan anggapan kurang baik yang belum tentu benar mengenai orang lain. 

Prasangka menyebabkan seseorang/ kelompok cenderung melakukan kategorisasi atau pengelompokan melalui labelisasi dengan memberikan cap kepada orang/kelompok lain.

Akibatnya, mereka akan mulai menarik diri dari kelompok-kelompok sosial sehingga disebut eksklusivisme. 

Lebih lanjut, akan muncul sikap-sikap partikularisme dan kecenderungan eksklusi sosial.

Partikularisme merupakan aliran atau sistem yang cenderung mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok sendiri di atas kepentingan umum.

Lantas, bagaimana dengan eksklusi sosial? 

Eksklusi sosial mengarah pada peminggiran kelompok-kelompok sosial tertentu yang dikemukakan Rene Lenoir, Sekretaris Negara untuk Urusan Aksi Sosial Pemerintah Prancis pada tahun 1970-an. 

Eksklusi sosial secara luas mencakup orang-orang yang tidak memiliki kemampuan, baik materi maupun moral dalam berpartisipasi di berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. 

Hal tersebut terjadi karena berbagai faktornya, seperti aspek kehidupan sosial dan aspek sensitivitas antarkelompok. 

Namun, ada juga faktor lemahnya kehadiran negara dalam memfasilitasi dan menjembatani masyarakat. 

Akibatnya, baik eksklusivisme, partikularisme, maupun eksklusi sosial dapat menyebabkan suatu kelompok tidak mampu mengakses kesempatan yang sama, merasakan akses yang setara, dan berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan sosial dan pembangunan. ( MG BENEDICTA FAYOLA ) 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved