AS Sudah Kuras Rp 16 Triliun untuk Perangi Houthi
Setidaknya sudah lebih dari 1.100 serangan yang dilancarkan oleh AS terhadap Houthi.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Amerika Serikat terus menyerang sejumlah wilayah di Yaman dengan menargetkan militan Houthi.
Setidaknya sudah lebih dari 1.100 serangan yang dilancarkan oleh AS terhadap Houthi.
Negeri Paman Sam setidaknya sudah merogoh anggaran sebesar lebih dari $1 miliar atau sekitar Rp16,5 triliun untuk menghadapi Houthi.
Namun sejauh ini, Houthi masih terus melakukan perlawanan terhadap AS dengan menyasar kapal-kapal yang melintasi Laut Merah.
Kehebatan Houthi ini pun diakui oleh Presiden AS Donald Trump.
Menurut Trump, Houthi adalah pejuang tangguh.
"Mereka tangguh, mereka pejuang, tetapi mereka setuju untuk berhenti menyerang kapal AS,"kata Trump saat berpidato di Arab Saudi, Selasa, (13/5/2025), dikutip dari Roya News.
Beberapa hari lalu Trump telah mengumumkan gencatan senjata antara AS dan Houthi. AS akan menghentikan serangan ke Yaman.
Trump mengungkapkan, AS memiliki persenjataan yang terbaik untuk menghadapi Houthi.
Namun sejauh ini AS menurut Trump tidak ingin menggunakannnya.
"Kita punya senjata terbaik di dunia ini, tetapi kita tidak ingin menggunakannya. Namun, jika mereka mengancam Amerika atau rekannya, mereka akan akan menghadapi kekuatan yang sangat besar," ujar Trump.
Sementara itu serangan yang dilancarkan oleh AS kepada Houthi sejak Maret lalu sudah menelan biaya lebih dari $ 1 miliar.
AS telah menggunakan ribuan bom dan rudal untuk menyerang Houthi.
Sejumlah alutsista AS pun hancur oleh rudal-rudal yang dilancarkan oleh Houthi.
Setidaknya sudah ada tujuh drone dan dua jet tempur AS tenggelam.
Tingkat kesuksesan AS susah diukur karena drone AS yang dikirim untuk menentukan apakah target telah diserang justru kerap ditembak jatuh oleh Houthi.
Di samping itu, tidak ada pasukan AS di Yaman yang bisa menilai keberhasilan operasi militer itu.
Akan tetapi, dua pejabat AS tersebut mengatakan serangan-serangan AS menghabiskan biaya besar dan menguras persediaan senjata.
Baca juga: Elon Musk dan Menlu Amerika Serikat Ribut Dengan Pejabat NATO Asal Polandia
Jet tempur F-35 nyaris dijatuhkan AS
Houthi dikabarkan hampir membuat AS kehilangan muka karena rudalnya hampir menghantam Lockheed Martin F-35 Lightning II, jet tempur canggih generasi kelima milik AS
Tidak hanya F-35, jet tempur lainnya, yakni beberapa F-16 Fighting Falcon, juga disebut nyaris dihantam rudal Houthi.
The New York Times melaporkan hal itu dengan mengutip pernyataan para pejabat AS yang mengetahuinya.
"Beberapa F-16 dan satu F-35 nyaris dihantam oleh sistem pertahanan udara Houthi, memunculkan kemungkinan nyata adanya korban tewas, menurut perkataan beberapa pejabat AS," kata media itu.
Sementara itu, Eurasian Times menyebut peristiwa tersebut memunculkan pertanyaan mengenai keampuhan teknologi siluman F-35.
"Jika satuan sitem pertahanan udara Houthi bisa mendeteksinya, pastinya sistem pertahanan Tiongkok dan Rusia yang jauh lebih canggih juga bisa mendeteksi F-35," kata Eurasian Times.
"Apabila Houthi berhasil menjatuhkan F-35, hal itu akan AS dan Lochkeed Martin kehilangan muka, dan bisa berdampak terhadap kesepakatan di masa depan mengenai pesawat siluman, yang bernilai miliaran dolar."
Sementara itu, sudah ada setidaknya tujuh drone MQ-9 Reaper AS yang dijatuhkan Houthi.
Satu unit drone itu bernilai sekitar setengah triliun rupiah sehingga kerugian AS mencapai Rp2,5 triliun.
Di samping itu, AS kehilangan dua jet tempur F/A-18 Super Hornets saat operasi militer melawan Houthi. Masing-masing bernilai $65 juta. (*)
Putusan Pengadilan Banding AS Guncang Kebijakan Tarif Trump |
![]() |
---|
Siapa Indroyono Soesilo yang Dilantik Prabowo Sebagai Dubes RI untuk AS, Apa Latar Belakangnya? |
![]() |
---|
Tarif Trump 19 Persen Sudah Berlaku, Ekspor Tekstil Masih Aman Tapi Kerajinan Agak Terpengaruh |
![]() |
---|
AS dan China Perpanjang Gencatan Tarif hingga November, Negosiasi Berlanjut |
![]() |
---|
India Tangguhkan Pembelian Senjata dan Pesawat dari AS, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.