Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 3 Hari ke Depan, Ini Imbauan BPBD Gunungkidul

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan cuaca ekstrem ini dipicu adanya pola siklonik di selatan Pulau Jawa. 

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
pixabay.com
WASPADA: Ilustrasi cuaca ekstrem. BPBD Gunungkidul mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem, hingga tiga hari ke depan.  

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem, hingga tiga hari ke depan. 

Imbauan tersebut menindaklanjuti peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Yang mana, wilayah utara di tiga kabupaten di DIY, yakni Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul, berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat bersamaan kilat, petir, dan angin kencang.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan cuaca ekstrem ini dipicu adanya pola siklonik di selatan Pulau Jawa. 

Hal ini membuat, suhu udara di wilayah berkisar antara 22 hingga 32°C, dengan kelembapan udara antara 60 hingga 95 persen.

Arah angin dominan dari timur laut hingga tenggara dengan kecepatan maksimum 25 km/jam.

"Alhasil, adanya pola siklonik memberikan pengaruh terjadinya pola belokan angin (shearline) dan pola pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Pulau Jawa sehingga mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY, termasuk Gunungkidul, diperkirakan hingga tiga hari ke depan," paparnya saat dikonfirmasi pada Selasa (13/5/2025).

Ia melanjutkan akibat potensi cuaca ekstrem ini mengakibatkan sejumlah bencana dapat terjadi mulai dari tanah longsor, banjir, angin kencang, hingga angin puting beliung.

"Maka dari itu, kami mengimbau masyarakat untuk melakukan mitigasi mandiri. Mulai dari, menjauhi lokasi rawan bencana seperti sungai, pantai, maupun tebing. Serta, melakukan pengecekan berkala dan perbaiki bangunan rumah, apabila ada retak atau kerusakan lainnya," paparnya.

Sementara itu, Koordinator SAR Linmas Wilayah II Pantai Baron Marjono menuturkan untuk kondisi ketinggian gelombang laut mencapai 1,25 hingga 2,5 meter, masuk dalam kategori sedang.

"Untuk saat ini kondisi gelombang laut belum ada kenaikan signifikan. Akan tetapi, kami tetap mengimbau kepada masyarakat, wisatawan, maupun nelayan agar tetap waspada ketika berada di pantai," urainya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved