Bagaimana Cara Cegah Kenaikan Berat Badan di Masa Liburan? Simak Tipsnya

Bagi banyak orang, hal ini sering diikuti dengan rasa bersalah setelah liburan usai yang berujung pada niat untuk detoks atau diet ketat

IST/Oren
Ilustrasi Obesitas dan diet 

Jika tubuh terus-menerus mengalami lonjakan gula darah dan insulin bekerja terlalu keras dalam waktu lama, maka bisa terjadi resistensi insulin. 

“Ini kondisi di mana insulin tidak lagi efektif menjaga kadar gula darah tetap normal, dan lama-lama akan berkembang menjadi diabetes mellitus,” ujar Pratiwi.

3. Tidur cukup, konsumsi buah dan sayur

Daripada buru-buru melakukan diet ekstrem atau detoksifikasi instan, Pratiwi mengingatkan bahwa tubuh sebenarnya sudah punya sistem detoks alami. 

Ia mengungkapkan dalam ilmu gizi tidak ada istilah diet detoks.

Tubuh kita melakukan proses detoksifikasi setiap hari melalui hati, ginjal, dan sistem pencernaan, yang perlu dilakukan adalah mendukung organ-organ ini agar bisa bekerja optimal. 

“Caranya sederhana dengan cukup tidur, batasi gula, konsumsi buah dan sayur yang kaya antioksidan, serta makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt atau makanan fermentasi,” tegasnya.

4. Penuhi kebutuhan serat

Selama liburan panjang, penting juga untuk tetap memenuhi kebutuhan serat. Hal ini dikarenakan serat sangat membantu dalam menjaga kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. 

Usahakan konsumsi minimal 3 porsi sayur dan 2 porsi buah setiap hari. Prinsip ‘Isi Piringku’ dari Kementerian Kesehatan juga bisa dijadikan pedoman, yakni setengah piring berisi buah dan sayur, seperempat lauk pauk, dan seperempat makanan pokok. 

Pratiwi pun berujar agar masyarakat tidak khawatir, menjaga pola makan sehat bukan berarti harus menjauhi makanan favorit. 

Ia justru menganjurkan pendekatan yang lebih realistis dengan pola makan 80:20. “Artinya, 80 persen kebutuhan kalori harian kita dipenuhi dari makanan berkualitas dan 20 % sisanya boleh dari makanan yang sifatnya rekreasional,” jelasnya.

Tidak hanya memperhatikan apa yang kita konsumsi, Pratiwi menambahkan bahwa aktivitas fisik juga berperan penting menjaga tubuh tetap bugar selama liburan. 

Liburan sering kali identik dengan aktivitas pasif, seperti rebahan seharian, duduk lama menonton film atau bermain gawai, dan waktu istirahat yang justru terlalu panjang tanpa gerak. 

Padahal, tubuh tetap membutuhkan pergerakan untuk menjaga metabolisme tetap optimal dan mencegah penumpukan kalori yang tidak terpakai. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved