UNU Jogja dan 6 Kampus Ajak Mahasiswa Ikuti Dialog Antaragama
Setara Institute mencatat total ada 217 peristiwa dengan 329 tindakan pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan di Indonesia.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Yoseph Hary W
"Oleh karena itu, penting untuk memulai suatu inisiatif bersama yang menyediakan ruang bagi mahasiswa dari berbagai agama untuk bertemu dan berdialog sekaligus memperkuat perspektif GEDSI mereka," tutur Suhadi.
Karena itu, UNU Yogyakarta bersama 6 kampus menggelar rangkaian program ini. Adapun keenam kampus itu adalah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra, Kopeng, dan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Jawa Dwipa, Klaten.
Program ini juga didukung oleh The International Dialogue Centre KAICIID, King Abdullah bin Abdulaziz International Centre for Interreligious and Intercultural Dialogue, sebuah konsorsium sejumlah negara untuk dialog lintas agama.
Rangkaian program yang mengusung tagline "Beragam, Dialogis, Inklusif" ini diawali dengan seminar sehari “Integrasi Perspektif dan Praktik Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial (GEDSI) dalam Dialog Antaragama" di Aula Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Jumat (9/5/2025).
"Seminar ini menghadirkan sejumlah pakar di bidang dialog antaragama dan GEDSI dan dihadiri ratusan peserta," ujar Suhadi yang juga KAICIID Fellow 2016.
Adapun workshop di UNU Yogyakarta digelar pada 10-11 Mei yang diikuti oleh 35 mahasiswa lintas iman dari tujuh perguruan tinggi, termasuk empat orang mahasiswa penyandang disabilitas.
Lokakarya ini diadakan sebanyak tiga kali dengan dua kali tindak lanjut secara personal dan kelompok, diikuti tahapan monitoring dan evaluasi.
"Melalui program ini, kami berupaya untuk menyinergikan kerangka GEDSI dalam upaya dialog antaragama. Melalui pendekatan interseksionalitas antara dialog antaragama dan GEDSI, program ini diharapkan mampu membangun masyarakat terutama kaum muda yang setara, adil, dan inklusif," kata Wiwin yang juga KAICIID fellow 2015. (Ard)
15 Warga Kulon Progo Terima Bantuan Perbaikan RTLH |
![]() |
---|
Kasus Janda Kuburkan Bayi di Pemakaman Umum Magelang Selatan |
![]() |
---|
Bantul Tingkatkan Layanan Publik Lewat Gelaran Bantul Innovation Award 2025 |
![]() |
---|
Jun Ji Hyun Terlibat Kontroversi Apa? Ini 5 Fakta Sampai Netizen China Serukan Boikot |
![]() |
---|
4 Fakta Kenapa Indonesia Bisa Jadi Pembicara Ketiga di Sidang Majelis Umum PBB? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.