Mata Lokal Fest 2025
Krisis Pangan Global Mengintai, Indonesia Siap Hadapi dengan Sistem Pertanian Berkelanjutan
Krisis pangan bahkan telah memicu kelangkaan di sejumlah negara, termasuk Indonesia yang pada awal 2024 mengalami antrean dan kelangkaan beras.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Mata Lokal Fest 2025, inisiatif kolaboratif dari Tribun Network, kembali menjadi ruang temu gagasan dan aksi lintas sektor untuk mendorong masa depan berkelanjutan, khususnya dalam bidang pangan dan pertanian.
Acara yang berlangsung pada Kamis, 8 Mei 2025 di Hotel Shangri-La, Jakarta ini mengangkat tema besar “Cutting Edge for Local Sustainability” dan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dalam sesi Summit bertaraf nasional.
Dalam forum tingkat tinggi bertajuk “Feeding the Future: Biodiversity, Consumption Patterns, and Food Production Contributing to Climate”, Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian Dr. Ir. Sam Herodian hadir sebagai pembicara utama.
Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya transisi sistem pangan Indonesia sebagai respons terhadap tantangan krisis pangan global yang nyata dan semakin mendesak.
“Krisis pangan bukan isu masa depan, ini adalah tantangan nyata yang sedang kita hadapi sekarang,” ujar Sam.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini lebih dari 725 juta orang di dunia mengalami kekurangan gizi, dengan 55 persen di antaranya berada di Asia dan 38 persen di Afrika.
Situasi ini tidak bisa diabaikan, terutama ketika 7,18 persen penduduk Indonesia sendiri masih menghadapi kelaparan.
Menurut data FAO, krisis pangan bahkan telah memicu kelangkaan di sejumlah negara, termasuk Indonesia yang pada awal 2024 mengalami antrean dan kelangkaan beras.
Filipina dan Jepang mengalami hal serupa di tahun 2025, dipicu oleh dinamika politik dan transisi kepemimpinan yang berimbas pada stabilitas sistem pangan.
Dalam konteks ini, Kementerian Pertanian RI telah menyiapkan strategi jangka panjang berbasis inovasi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Mata Lokal Fest 2025 : Kolaborasi Lintas Sektor untuk Menjawab Tantangan Berkelanjutan
Sam memaparkan bahwa kementerian terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan, menjaga keseimbangan ekologi, dan membangun daya tahan terhadap dampak krisis global.
“Indonesia saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi kita tidak bisa lengah. Ketahanan pangan tak bisa hanya andalkan situasi sekarang harus ada langkah maju,” tegasnya.
Upaya tersebut diwujudkan melalui sejumlah program unggulan seperti penguatan benih unggul, pemulihan subsidi pupuk ke angka 9,55 juta ton, serta transformasi sistem pertanian dari tradisional ke modern.
Pengembangan 150.000 ton benih unggul yang tahan salin, rawa, dan tadah hujan ditargetkan untuk lima juta hektare lahan produktif.
Sam menambahkan bahwa modernisasi pertanian memang meningkatkan biaya produksi, bahkan bisa mencapai dua kali lipat.
Namun ia menegaskan bahwa teknologi adalah keniscayaan jika Indonesia ingin tetap kompetitif.
“Modernisasi itu mahal, tapi tanpa itu kita akan tertinggal. Kita harus berani berinvestasi untuk ketahanan pangan masa depan,” katanya.
Optimalisasi lahan rawa di Kalimantan dan Papua menjadi salah satu contoh nyata adaptasi terhadap kondisi cuaca ekstrem, baik saat musim hujan maupun kemarau.
Tak hanya itu, Kementerian Pertanian juga fokus pada regenerasi petani melalui pembentukan Brigade Tanam dan Brigade Pangan yang telah melibatkan petani milenial dan Gen Z, khususnya dari Papua dan wilayah timur lainnya.
Selain itu, peran penyuluh dan pengembangan pekarangan pangan bergizi terus diperkuat untuk meningkatkan ketahanan pangan berbasis rumah tangga.
Hasilnya cukup menggembirakan. Pada tahun 2025 ini, produksi beras Indonesia mencapai 34,6 juta ton, melebihi kebutuhan nasional sebesar 31 juta ton.
Pertumbuhan produksi bahkan diproyeksikan meningkat sebesar 18,6 persen hingga pertengahan tahun.
Capaian ini mendapat pengakuan internasional, ketika Presiden Joko Widodo dianugerahi Agricola Medal oleh FAO atas kontribusinya terhadap ketahanan pangan global.
Dari sisi ekonomi, sektor pertanian menyumbang 10,52 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada kuartal pertama 2025, menjadikannya sektor dengan kontribusi tertinggi.
“Kita sudah berada di jalur yang benar, tapi keberlanjutan harus dijaga. Fokus berikutnya adalah hilirisasi agar pertanian benar-benar jadi penopang ekonomi nasional,” ujar Sam mengakhiri sesi keynote-nya.
Forum ini menegaskan bahwa masa depan ketahanan pangan Indonesia sangat bergantung pada transformasi sistemik di seluruh lini dari produksi hingga konsumsi, dari kebijakan hingga masyarakat akar rumput.
Perubahan hanya bisa dicapai melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, masyarakat sipil, dan generasi muda.
Selain sesi summit, Mata Lokal Fest 2025 juga menghadirkan sejumlah tokoh nasional yang menjadi pembicara utama, antara lain Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Mereka membahas beragam topik seputar pembangunan berkelanjutan dan ketahanan sektor-sektor strategis lainnya.
Ajang ini juga menghadirkan sesi penghargaan Mata Lokal Award 2025, pertunjukan hiburan, dan pameran UMKM yang menunjukkan komitmen Tribun Network dalam mengangkat potensi lokal menuju masa depan yang berdaya dan lestari.
Mata Lokal Fest 2025 bukan sekadar forum diskusi, tetapi momentum penting untuk memperkuat komitmen kolektif dalam mewujudkan Indonesia yang tangguh di tengah krisis global.
Dengan membangun ketahanan pangan yang berbasis inovasi, inklusi, dan keberlanjutan, Indonesia diharapkan mampu menjadi model global dalam menghadapi tantangan pangan masa depan. (*)
Visi Fadli Zon dalam Mendorong Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia |
![]() |
---|
Pramono Anung Tegaskan Transportasi Publik sebagai Simbol Disiplin Baru ASN |
![]() |
---|
Menteri UMKM Dorong Prioritas Pasar Domestik, Diversifikasi Jadi Kunci Hadapi Gejolak Global |
![]() |
---|
Menperin Tekankan Percepatan Net Zero Emission di 2050 |
![]() |
---|
DPR RI Tegaskan Komitmen Legislasi Hijau untuk Capai SDGs di Mata Lokal Fest 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.