Pendaftar Sekolah Rakyat Membeludak, Dinsos DIY Perketat Verifikasi

Proses verifikasi menjadi tahap krusial sebelum menentukan peserta yang benar-benar layak diterima di Sekolah Rakyat

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat jumlah pendaftar Sekolah Rakyat telah menembus angka 700 orang, jauh melebihi kuota yang tersedia.

Untuk memastikan ketepatan sasaran program pendidikan berbasis asrama bagi keluarga tidak mampu ini, verifikasi ketat terhadap data sosial dan motivasi calon siswa pun tengah dilakukan.

Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, menjelaskan bahwa proses verifikasi menjadi tahap krusial sebelum menentukan peserta yang benar-benar layak diterima.

“Kami perlu memastikan calon siswa berasal dari keluarga miskin dan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), khususnya pada desil 1,” ujarnya.

Tidak hanya aspek administratif, lanjut Endang, komitmen anak dan dukungan orang tua juga menjadi perhatian utama.

"Jangan sampai anak ingin sekolah, tetapi tidak diizinkan orang tua karena harus tinggal di asrama," katanya.

Baca juga: Demi Warga Miskin Ekstrem, Wali Kota Yogya Berharap Taman Siswa Direstui Jadi Sekolah Rakyat

Saat ini, proses verifikasi tengah berlangsung. Tim verifikasi akan turun langsung ke lapangan untuk memetakan profil anak dan kondisi rumahnya.

“Kondisi tempat tinggal menjadi indikator penting. Dari sini kami bisa menilai kelayakan siswa masuk Sekolah Rakyat,” ujar Endang.

Verifikasi dilakukan oleh 728 pendamping yang telah memahami kondisi sosial masyarakat secara mendalam.

Mereka bertugas memotret keadaan anak dan lingkungan rumah sebagai bahan pertimbangan seleksi.

“Langkah ini untuk memastikan seleksi berlangsung objektif dan adil,” tegasnya.

Pada awalnya, Sekolah Rakyat hanya membuka kuota untuk 150 siswa, yang tersebar di dua lokasi, yakni Sonosewu dan Purwomartani. Namun, dengan lonjakan pendaftar, pemerintah berencana menambah kapasitas hingga 300 siswa.

“Rencananya, 200 siswa akan ditempatkan di Sonosewu dan 100 siswa di Purwomartani,” kata Endang.

Pendaftaran kini telah resmi ditutup. Jumlah pendaftar yang melampaui kuota menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap program ini.

Seleksi Berbasis Motivasi

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved