Sekda DIY Tekankan Perbaikan Mekanisme Program Makan Bergizi Gratis

Beny juga menyoroti tantangan teknis dalam produksi dan distribusi makanan, yang membutuhkan waktu panjang.

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Sekda DIY, Beny Suharsono ditemui di Kompleks Kepatihan, Selasa (6/5/2025). 

“Kalau di sekolah, kan sebenarnya ada tenaga lain selain guru. Kami sarankan untuk bisa memaksimalkan tenaga-tenaga tersebut,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa manfaat program MBG jauh lebih besar dibandingkan beban tambahan yang ditimbulkan. “Karena sekolah sudah diberikan program makan bergizi gratis, harusnya sekolah juga bisa mengimbangi pelaksanaannya. Manfaatnya lebih besar,” kata Suhirman.

Menanggapi pertanyaan mengenai langkah antisipatif agar kasus serupa tidak terulang, Suhirman menyebutkan bahwa dinas siap menjadi penghubung antara sekolah dan pelaksana teknis seperti SPPG.

Ia menyarankan agar sekolah-sekolah langsung berkoordinasi dengan dinas jika ada persoalan.

“Kalau ada permasalahan, sebaiknya langsung ke dinas. Nanti kami bisa bantu buat pernyataan atau klarifikasi,” tuturnya.

Suhirman juga menanggapi keluhan dari sekolah yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang menyebutkan bahwa program MBG mengurangi pendapatan kantin sekolah.

Ia menyatakan bahwa hal tersebut merupakan konsekuensi yang harus dipahami.

“Kalau sudah BLUD, ya pasti ada penyesuaian. Sekolah juga harus memahami ini sebagai bagian dari program pemerintah,” jelasnya.

Ia berharap SPBG dan sekolah bisa terus bersinergi agar pelaksanaan program MBG berjalan lancar.  (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved