Sekda DIY Tekankan Perbaikan Mekanisme Program Makan Bergizi Gratis
Beny juga menyoroti tantangan teknis dalam produksi dan distribusi makanan, yang membutuhkan waktu panjang.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Beny mengaku bahwa informasi yang ia dapat sejauh ini berasal dari media, bukan laporan resmi SPBG. Karena itu, ia berharap komunikasi dengan Dinas Pendidikan dapat ditingkatkan.
"Selama ini SPBG jalan sendiri, karena itu kan otoritas dari pusat ke daerah, yang disebut sebagai perpanjangan tangan MBG ke SPBG. Jadi, ya saya berharap paling tidak ini jadi bahan komunikasi. Komunikasinya dengan siapa? Ya, dengan Dinas Pendidikan," ungkapnya.
Ia menekankan bahwa program MBG saat ini masih dalam tahap uji coba, dan sangat wajar jika ditemukan sejumlah masalah yang harus diperbaiki.
Beny memastikan bahwa semua masukan dari sekolah akan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan program ke depan. Ia berharap kepercayaan publik terhadap program MBG tetap terjaga.
"Terima kasih atas informasinya. Ini jadi bahan evaluasi kami bersama-sama dengan Dinas Pendidikan untuk pelaksanaan ke depan. Supaya kepercayaan publik tumbuh. Karena ini baru saja tahap uji coba," tutup Beny.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta, Suhirman, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMK Negeri 4 Yogyakarta akan tetap dilanjutkan meskipun pihak sekolah menyampaikan keberatan atas pelaksanaannya.
Hal tersebut disampaikan Suhirman saat dikonfirmasi wartawan terkait keluhan beban kerja tambahan yang dirasakan pihak sekolah.
“Kami nanti akan mempertemukan pihak sekolah dengan SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi), supaya hal-hal yang masih kurang bisa dilengkapi bersama, agar program MBG ini bisa berjalan dengan baik,” ujar Suhirman.
Menurutnya, salah satu kendala utama pelaksanaan program MBG di sekolah adalah kekurangan tenaga. Dengan jumlah siswa yang cukup besar, pendistribusian makanan dan pengembalian wadah setelah makan membutuhkan waktu dan tenaga lebih.
“Butuh waktu agak lama untuk mendistribusikan makanan, lalu setelah makan juga harus dikembalikan lagi ke tempat-tempat atau wadahnya masing-masing,” jelasnya.
Meski demikian, ia mengaku telah menyampaikan kepada pihak sekolah untuk tetap mengondisikan agar program ini tetap berjalan.
“Kami sudah sampaikan ke pihak sekolah agar tetap mengondisikan supaya program makan bergizi gratis ini tetap bisa berjalan,” tambahnya.
Disdikpora juga mencatat bahwa pihak sekolah sempat mengusulkan agar program tersebut dialihkan ke sekolah lain pada tahun ajaran mendatang. Namun, Suhirman menegaskan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan sembarangan.
“Oh, enggak bisa. Nggak bisa begitu saja,” tegasnya.
Terkait keluhan tambahan pekerjaan bagi guru dan staf, Suhirman menyarankan agar sekolah bisa memaksimalkan tenaga non-guru. Ia mengusulkan penggunaan sistem piket atau jadwal bergilir agar pekerjaan tidak menumpuk pada orang yang sama setiap hari.
Kok Ada Belatung Gerak-gerak di Lauk Menu Makan Bergizi Gratis di Magelang |
![]() |
---|
Viral Belatung di Menu Lele MBG di Magelang, Ini Penjelasan Sekolah dan SPPG Muntilan |
![]() |
---|
Beri Pelatihan, BGN Dorong UMKM di Sleman Berperan Dalam Program MBG |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Dengar Anak-anak Teriak Belum Dapat Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
SPPG Polda DIY Salurkan 1.954 Paket Makan Bergizi Gratis ke Siswa Kulon Progo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.