Melihat Proses Pengolahan Sampah di TPS3R Bugisan Klaten, Hasilkan Cuan dan Jadi Penyumbang PAD Desa

Sampah yang diolah berhasil mendatangkan cuan dan menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) untuk desa. 

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Dewi Rukmini
OLAH SAMPAH - Petugas TPS3R Guyub Karya Santosa Desa Bugisan sedang memilah sampah meggunakan mesin gibrik atau mesin pencacah dan pemilah sampah, pada Selasa (29/4/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Desa Bugisan di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menjadi salah satu desa di Kota Bersinar yang berhasil mengolah sampah secara mandiri.

Bahkan, sampah yang diolah berhasil mendatangkan cuan dan menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) untuk desa. 

Pengolahan sampah di Desa Bugisan dilaksanakan di tempat pengolahan sampah reduce, recycle, reuse (TPS3R) Guyub Karya Santosa.

Lokasinya berada di tanah kas desa seluas 2.000 meter persegi, namun yang dimanfaatkan untuk bangunan TPS3R seluas 1.000 meter persegi. 

TPS3R Guyub Karya Sentosa Desa Bugisan memiliki dua bangunan yang digunakan untuk pengelolaan sampah dan gudang penyimpanan pilahan sampah siap jual.

Di lokasi tersebut, sampah yang berasal dari masyarakat Deda Bugisan dipilah dan diolah agar memiliki nilai jual. 

Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos. Sedangkan sampah anorganik semisal plastik, kardus, botol kaca, kaleng, sepatu bekas, hingga botol plastik dikumpulkan sesuai jenisnya akan dijual kepada pengepul. 

Baca juga: Pemkab Klaten Borong Penghargaan TOP BUMD Award 2025

Ketua I TPS3R Guyub Karya Santosa, Widoyo, mengungkapkan bahwa TPS3R Desa Bugisan rutin menyumbangkan PAD lewat BUMDes sejak 2021.

Dikatakan, sumbangan PAD itu berasal dari pendapatan jasa layanan, penjualan rongsok dan organik yang sudah dikurangi biaya operasional TPS3R

"Jadi sisa pendapatan bersihnya itu 40 persen masuk BUMDes untuk PAD, 30 persen untuk pengurus, dan 30 persen untuk kas TPS3R. Per bulan kami bisa menyumbang PAD sekitar Rp600-800 ribu, tapi kalau penjualan rongsok banyak maka bisa memberikan (PAD) Rp1 juta lebih," ungkap Widoyo kepada Tribunjogja.com, Selasa (29/4/2025). 

Widoyo mengatakan, setiap hari TPS3R Desa Bugisan mengelola sampah hingga 1,5 ton. Sampah-sampah tersebut berasal dari 500-700 KK warga Desa Bugisan

"Untuk residu yang dikirim ke TPA Troketon Klaten paling sekitar 30 persen dari total sampah yang diolah perhari," ujarnya. 

Adapun untuk pengelolaan sampah di TPS3R Desa Bugisan dilakukan oleh delapan orang warga setempat.

Mereka melakukan pengolahan mulai dari mengambil sampah dari rumah warga, kemudian memilah, dan mengolongkan sampah sesuai jenisnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved