Relokasi ABA Tunggu Data Lengkap Penghuni, Sekda DIY Pilih Tutup Mulut soal Jadwal

Pemda DIY masih fokus melakukan verifikasi terhadap jumlah juru parkir (jukir), pedagang, dan petugas kebersihan yang terdampak oleh kebijakan

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
RENCANA RELOKASI - Suasana Parkiran Abu Bakar Ali, Kota Yogyakarta, Selasa (18/3/2025). Pemda DIY berencana mengubah Taman Parkir Abu Bakar Ali menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan merencanakan relokasi juru parkir dan penghuni lainnya. 

"Kenapa digeser? Karena ini untuk mendukung Sumbu Filosofi. Cuma, ketika menggeser, kan kita harus siap. Siap mereka akan ditempatkan di mana. Kami berkoordinasi dengan Pemerintah Kota, karena yang punya wilayah parkir kan Pemerintah Kota. Dan ini perlu dialog," tegasnya.

Jadwal relokasi

Saat ditanya mengenai kapan penataan ABA akan dilaksanakan, Beny belum bersedia mengungkapkan jadwal pastinya.

"Pasti ora tak kasih tahu sekarang. Itu semua sudah di tangannya Bu Kepala Dinas Perhubungan. Rencana-rencana kita sudah ada," katanya.

Ia mengungkapkan, pengalaman-pengalaman sebelumnya seperti dalam penanganan persoalan sampah membuktikan bahwa persoalan pelik bisa diselesaikan melalui kesadaran bersama.

"Kita ini kan selalu punya plan-plan. Kita punya pengalaman kok, kayak masalah sampah kemarin, gegere koyo ngopo, yo iso rampung. Itu saja. Kesadaran bersama untuk kebaikan, itu kuncinya. Kalau kesadarannya hanya untuk kepentingan pribadi, ya tidak akan selesai-selesai. Karena ini untuk kebaikan orang banyak," ujarnya.

Beny menggarisbawahi bahwa validitas data sangat penting untuk menentukan langkah ke depan. Namun, saat ini Pemda DIY masih belum menerima data lengkap dari pengelola ABA.

"Data itu sangat penting. Sekarang ini, datanya kan juga belum sepenuhnya diberikan. Tapi kan dialog itu bisa dilakukan. Dialog itu harus sepadan. Jadi kalau sudah sepadan, sudah satu frekuensi dengan dasar pemerintahan kita, kita tidak boleh ngakali. Enggak boleh, wanti-wantine Pak Gubernur," ujarnya.

Terkait data penghuni ABA, Beny mengonfirmasi bahwa verifikasi terus dilakukan. Ia mencontohkan, berdasarkan data awal, terdapat sekitar 130 juru parkir, namun nama-nama mereka belum seluruhnya terdata.

"Itu yang realnya. Misalnya, misal jukir itu ada 130. Tapi nama-namanya kan belum ada. Itu kan bahan untuk dialog. Oleh sebab itu, hari ini skenario penyelesaiannya memang belum terselesaikan, salah satunya karena informasi data yang belum lengkap," jelasnya.

Pemetaan tempat relokasi

Pemda DIY, kata Beny, sudah menyiapkan berbagai skenario pemetaan tempat relokasi, meskipun masih harus disesuaikan dengan kondisi lapangan.

"Pemetaannya (relokasi) ke mananya kami kan sudah siap, tapi data yang ada saat ini belum sepenuhnya bisa dipahami. Kita sepakat dulu pada data. Setelah data, baru kita bisa melakukan pemetaan," bebernya.

Menurut Beny, dengan data yang akurat, Pemda DIY bisa menentukan skema relokasi yang adil dan tepat sasaran.

"Pemetaan kemana? Nah, dari data itu kita tahu pemetaannya. Makanya, kita belum bisa menentukan pasti karena kita masih punya banyak alternatif tempat yang bisa digunakan," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved