Paus Fransiskus Meninggal Dunia

JADWAL Konklaf Menanti: Gereja Katolik di Persimpangan Sejarah Usai Wafatnya Paus Fransiskus

Pada Senin (28/4/2025) pukul 09.00 waktu Vatikan, para kardinal dijadwalkan menggelar pertemuan umum kelima sejak wafatnya Paus Fransiskus. 

Isitmewa
ILUSTRASI KONKLAF - Para kardinal dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Kapel Sistina, Vatikan, pada 12 Maret 2013, saat konklaf dimulai untuk memilih penerus Paus Benediktus XVI. 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu (26/4/2025) menjadi sorotan dunia. 

Sekitar 400.000 orang, termasuk para pemimpin dunia dan anggota kerajaan, hadir di Vatikan dan Roma untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus asal Argentina tersebut.

Fransiskus, yang dikenal sebagai sosok reformis dan pembela kaum marginal, wafat pada Senin (21/4/2025) di usia 88 tahun. 

Kepergiannya tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan masa depan Gereja.

"Ia akhirnya mengubah Gereja menjadi sesuatu yang lebih normal, lebih manusiawi," ujar Romina Cacciatore (48), seorang penerjemah asal Argentina yang tinggal di Italia

"Saya khawatir tentang apa yang akan terjadi," seperti dilansir AFP, Minggu (27/4/2025).

Kini perhatian dunia beralih ke konklaf, pertemuan rahasia para kardinal untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik.

Baca juga: Apa Itu Konklaf? Tradisi Pemilihan Paus yang Kembali Digelar Setelah Wafatnya Paus Fransiskus

Jadwal Konklaf Menanti Penetapan

Pada Senin (28/4/2025) pukul 09.00 waktu Vatikan, para kardinal dijadwalkan menggelar pertemuan umum kelima sejak wafatnya Paus Fransiskus. 

Dalam pertemuan ini, diperkirakan mereka akan menentukan tanggal resmi dimulainya konklaf.

Konklaf akan digelar di Kapel Sistina yang terkenal dengan lukisan fresko karya Michelangelo. 

Sesuai tradisi, para kardinal-elektor akan memberikan empat suara per hari hingga salah satu kandidat memperoleh dukungan mayoritas dua pertiga.

Tanda terpilihnya Paus baru akan diumumkan melalui asap putih yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina.

Kardinal Jean-Claude Hollerich dari Luksemburg memperkirakan konklaf akan dimulai pada 5 atau 6 Mei 2025, usai masa berkabung sembilan hari yang berakhir pada 4 Mei. 

Sementara itu, Kardinal Reinhard Marx dari Jerman menyebut konklaf kemungkinan hanya berlangsung "beberapa hari".

"Ini bukan masalah konservatif atau progresif, Paus baru harus memiliki visi universal," kata Marx.

Baca juga: SINOPSIS Film Conclave 2024 yang Kembali Tayang di Bioskop, Di Tengah Mangkatnya Paus Fransiskus

Kandidat Kuat dan Tantangan Berat

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved