Longsor Pondok Gontor

Bupati Magelang Sebut Satu Santri Gontor 5 Meninggal Tertimpa Tembok Kolam Penampung Air

update terbaru longsor di pondok pesantren gontor magelang kampus 5. ada 25 korban terdiri dari tiga rawat inap, satu dirujuk ke RS Sardjito

|
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Istimewa
EVAKUASI: Evakuasi santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jumat (25/4/2025) / 

Tribunjogja.com Magelang Bupati Magelang, Grengseng Pamuji mengungkap insiden runtuhnya tembok kolam penampung air di lingkungan Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Sawangan, Kabupaten Magelang menelan satu korban jiwa. 

Peristiwa itu juga menyebabkan puluhan santri lainnya luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Adapun tembok penampung air tersebut roboh akibat tanah longsor yang terjadi tepat di bawah bangunan penampungan air dan langsung menimpa area kamar mandi santri.

“Di (RSUD) Merah Putih ada catatannya, ada 25 korban terdiri dari tiga rawat inap, satu dirujuk ke RS Sardjito karena patah tulang,"

"18 rawat jalan, satu masih observasi, dan satu korban meninggal dunia,” ujar Bupati Magelang Grengseng Pamuji, Jumat (25/4/2025).

Grengseng menegaskan seluruh penanganan korban, termasuk biaya perawatan di RSUD Merah Putih, sepenuhnya akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Magelang

“Karena ini bentuknya musibah, kita lihat dari sisi kemanusiaan." 

Baca juga: Kabar 20 Santri Gontor 5 Magelang Dibawa ke Rumah Sakit karena Tembok Tandon Air Roboh Kena Longsor

EVAKUASI: Evakuasi korban bencana tanah longsor di lingkungan Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jumat (25/4/2025)
EVAKUASI: Evakuasi korban bencana tanah longsor di lingkungan Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jumat (25/4/2025) (Tribunjogja.com/Istimewa)

"Di RSUD Merah Putih kita gratiskan, biar nanti urusannya dengan pemerintah daerah,” imbuhnya.

Grengseng belum mengungkap identitas santri yang tewas tersebut.

Menurutnya, identifikasi dan pendataan korban masih terus berjalan. 

Pemerintah daerah akan berkoordinasi lebih lanjut bersama Forkompimda setelah seluruh data dinyatakan final.

Menurut informasi yang diperoleh dari Tribun Jogja, hingga Jumat malam masih ada dua santri lainnya yang masih dalam proses evakuasi dari dalam reruntuhan.

Penjelasan Pengurus

Guru senior Gontor 5, Muhib Huda Muhammady, menjelaskan bahwa para pengurus pondok langsung melakukan evakuasi bersama tim penyelamat dari berbagai instansi seperti Kepolisian, SAR, Puskesmas, dan PMI.

“Biaya perawatan seluruh korban juga ditanggung oleh pihak pondok,” tegas Muhib.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved