Rawan Laka, Tikungan Ekstrem Bukit Paralayang Gunungkidul Dipasangi Ban Oleh Warga

Ia menambahkan jalurnya itu tak jarang membuat masyarakat yang melintas mengalami kecelakaan bahkan mengakibatkan korban meninggal dunia.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
JARING PENGAMAN: Warga saat memasang ban bekas di tikungan ekstrem Bukit Paralayang, pada Selasa (22/4/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Jalur ekstrem menuju Bukit Paralayang di Kalurahan Girijati, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, dipasangi ban penahan oleh warga setempat karena rawan terjadi laka yang mengakibatkan korban jiwa. 

Anggota Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 di Pantai Baron, Agus Untoro mengatakan jalur ini merupakan jalur menuju salah satu destinasi wisata favorit di bagian barat Gunungkidul yakni Bukit Paralayang.

Maka dari itu, jalur ini cukup sering dilalui oleh masyarakat termasuk wisatawan padahal jalurnya sangat ekstrem.

"Bukit Paralayang salah satu destinasi favorit di sini, jadi, sering dilewati. Padahal, jalurnya sangat ekstrem berupa turunan dan tanjakan curam," paparnya pada Selasa (22/4/2025).

Ia menambahkan jalurnya itu tak jarang membuat masyarakat yang melintas mengalami kecelakaan bahkan mengakibatkan korban meninggal dunia.

"Dalam rentang waktu dua minggu terakhir ada kecelakaan yang melibatkan pengunjung yang mengakibatkan dua korban meninggal dunia. Peristiwa pertama terjadi pada 9 April 2025 lalu mengakibatkan seorang pengendara motor meninggal dunia karena luka serius di bagian kepala. Kedua, terjadi terjadi pada Sabtu (19/4/2025) yang mengakibatkan pengendara sepeda onthel meninggal dunia," ujarnya.

Atas dasar itulah, warga setempat tergerak hati untuk memasang ban bekas sebagai dinding penahan untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalur ekstrem tersebut. Pemasangan ban ini dilakukan oleh swadaya masyarakat sendiri. 

“Ban-ban bekas ditumpuk di pinggir jalan agar saat terjadi kecelakaan tidak sampai masuk jurang. Harapannya risiko fatalitas saat terjadi kecelakaan dapat dikurangi,” ucapnya.

Sementara itu, seorang wisatawan Nurbaiti (41) mengapresiasi inisiatif warga dalam memasang ban bekas di jalur ekstrem tersebut. Sebab jalur tersebut, sangat curam dan membahayakan terutama bagi wisatawan yang belum hapal Medan jalan.

"Jalannya sangat  ekstrem karena menurun dengan tikungan leter S. Makanya, Tian heran sering terjadi laka di sana. Harapannya, usai diberi ban bekas tidak ada lagi kecelakaan yang berakibat fatal hingga mengakibatkan korban jiwa," tandasnya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved