Dukung Transformasi Digital Berkelanjutan, Telkomsel Ajak Pelanggan Beralih ke e-SIM

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Telkomsel mengajak pelanggan untuk beralih ke teknologi e-SIM. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid.

Migrasi ke e-SIM bertujuan untuk keamanan data pribadi dan perlindungan terhadap penyalahgunaan identitas.

Manager Corporate Communications Telkomsel Area Jawa Bali, Erwin Kusumawan, mengatakan e-SIM Telkomesel merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung transformasi digital yang praktis, aman, dan berkelanjutan. 

Melalui eSIM, pelanggan Telkomsel dapat menikmati layanan seluler tanpa perlu menggunakan kartu SIM fisik.

“e-SIM merupakan inovasi yang kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang semakin dinamis dan digital. Dengan dukungan teknologi ini, pelanggan dapat menikmati konektivitas Telkomsel dengan cara yang lebih praktis, fleksibel, dan ramah lingkungan,” katanya, Senin (21/04/2025).

Ia mengungkapkan e-SIM tertanam langsung di perangkat tanpa kartu fisik, sehingga tidak ada produksi kartu fisik.

Dengan demikian, pelanggan dapat berkontribusi terhadap pengurangan limbah plastik. 

Dengan demikian, baik pelanggan maupun Telkomsel juga mengambil dalam menjaga lingkungan melalui pengurangan limbah plastik dari kartu SIM konvensional.

Keuntungan lainnya, pelanggan bisa lebih aman dari risiko kehilangan.

Selain itu, e-SIM juga mendukung penggunaan dua nomor sekaligus di satu perangkat atau dapat mengombinasikan e-SIM dan SIM fisik.

Cara aktivasinya pun mudah, pelanggan cukup memindai QR code yang diberikan oleh Telkomsel untuk mengaktifkan nomor, tanpa perlu datang ke GraPARI.

“Dengan e-SIM, pelanggan dapat menikmati pengalaman konektivitas yang lebih ringkas, efisien, dan modern sesuai dengan semangat Telkomsel dalam membuka semua peluang untuk kemajuan bangsa,” ujarnya.

Telkomsel juga terus berkomitmen untuk menghadirkan inovasi yang relevan dan mendukung terciptanya gaya hidup digital yang berkelanjutan. (*)