Wacana Wajib Life Jacket di Pantai Selatan DI Yogyakarta Menguat Usai Deretan Korban Jiwa
Dalam rentang waktu empat bulan terakhir, enam wisatawan dilaporkan tewas dan satu lainnya masih belum ditemukan akibat terseret ombak.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gelombang duka kembali menyelimuti kawasan wisata Pantai Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam rentang waktu empat bulan terakhir, enam wisatawan dilaporkan tewas dan satu lainnya masih belum ditemukan akibat terseret ombak.
Kondisi ini mendorong pemerintah daerah memperkuat wacana penerapan kebijakan penggunaan life jacket (jaket pelampung) bagi wisatawan di pantai-pantai berisiko tinggi.
Data dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY menunjukkan, kasus tenggelam terbanyak terjadi pada Januari 2025.
Insiden terbesar menimpa 13 siswa SMPN 7 Mojokerto saat kegiatan outing class di Pantai Drini, Gunungkidul, pada 28 Januari 2025.
Empat siswa meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
"Mulai Januari hingga April ini, total sudah enam orang meninggal dan satu belum ditemukan," ungkap Plt. Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmat, Jumat (18/4/2025).
Selain di Pantai Drini, insiden juga terjadi di Pantai Parangtritis dan beberapa titik di Gunungkidul.
Di Parangtritis, satu orang meninggal dunia dan satu lainnya belum ditemukan hingga saat ini.
Secara keseluruhan, kecelakaan laut telah terjadi dalam beberapa kejadian terpisah, menunjukkan pola risiko yang konsisten di area-area dengan arus balik (rip current) kuat.
Noviar mengungkapkan, sebagian besar korban nekat berenang di area berbahaya dan mengabaikan peringatan petugas Satlinmas Rescue Istimewa yang telah berjaga.
"Kami sudah pasang rambu dan petugas selalu memberi peringatan. Tapi masih banyak yang tidak mematuhi," tegasnya.
Melihat tren kecelakaan yang terus berulang, Noviar kembali mendorong wacana kewajiban pemakaian life jacket bagi wisatawan yang hendak bermain di air.
Menurutnya, langkah preventif ini sangat penting untuk menekan angka korban jiwa di kawasan pantai selatan.
"Kami sudah koordinasi dengan pelaku wisata dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) di sejumlah titik. Beberapa sudah mulai uji coba penerapan pemakaian life jacket meski belum diwajibkan secara resmi," ujarnya.
Namun, wacana tersebut belum sepenuhnya diterima. Beberapa pihak menyampaikan kekhawatiran bahwa kewajiban mengenakan life jacket akan menurunkan daya tarik wisata pantai di DIY.
Sebagai perbandingan, pantai-pantai di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur belum menerapkan aturan serupa, yang dikhawatirkan menjadi alternatif bagi wisatawan.
"Yang dikhawatirkan, pengunjung justru lari ke daerah lain. Ini yang masih menjadi pertimbangan," kata Noviar.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, menyatakan dukungannya terhadap rencana kebijakan tersebut.
Ia menegaskan pentingnya penguatan aspek keselamatan di destinasi wisata, termasuk peningkatan kewaspadaan dari pihak pengelola.
"Kami terus dorong pengelola agar memperketat pengawasan, khususnya di area yang memiliki potensi bahaya tinggi. Banyak wisatawan yang tidak mengindahkan peringatan petugas," ujar Imam.
Meski belum ada regulasi resmi yang mewajibkan pemakaian life jacket, pihaknya terbuka terhadap segala bentuk kebijakan yang bertujuan mengurangi kecelakaan laut.
"Apapun yang dapat menurunkan insiden laka laut, kami akan dukung," katanya.
Seiring meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke kawasan pesisir, penguatan keselamatan wisata menjadi tantangan utama.
Wacana regulasi penggunaan life jacket kini berada di persimpangan antara kebutuhan perlindungan jiwa dan kekhawatiran dampak terhadap industri pariwisata.
Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah konkret agar tragedi serupa tidak terus terulang. (*)
Laporan BPBD DIY soal Dampak Hujan Deras Disertai Angin di Yogyakarta dan Sekitarnya |
![]() |
---|
Satpol PP DIY Siapkan Pemblokiran Akun Penjual Miras di Medsos |
![]() |
---|
Promosi Miras di Jogja Berseliweran di Medsos, Satpol PP DIY Minta Komdigi Take Down |
![]() |
---|
10 TPR Pansela Bantul Bakal Pindah, Delapan di antaranya Baru Proses Lelang di DPUPKP Bantul |
![]() |
---|
Kemarau Basah di DIY, BPBD Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.