Wacana Wajib Life Jacket di Pantai Selatan DI Yogyakarta Menguat Usai Deretan Korban Jiwa

Dalam rentang waktu empat bulan terakhir, enam wisatawan dilaporkan tewas dan satu lainnya masih belum ditemukan akibat terseret ombak.

Dok. SAR Parangtritis
EVAKUASI - Sejumlah petugas keamanan Pantai Parangtritis melakukan evakuasi korban laka air di Pantai Parangtritis, Selasa (8/4/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gelombang duka kembali menyelimuti kawasan wisata Pantai Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dalam rentang waktu empat bulan terakhir, enam wisatawan dilaporkan tewas dan satu lainnya masih belum ditemukan akibat terseret ombak.

Kondisi ini mendorong pemerintah daerah memperkuat wacana penerapan kebijakan penggunaan life jacket (jaket pelampung) bagi wisatawan di pantai-pantai berisiko tinggi.

Data dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY menunjukkan, kasus tenggelam terbanyak terjadi pada Januari 2025.

Insiden terbesar menimpa 13 siswa SMPN 7 Mojokerto saat kegiatan outing class di Pantai Drini, Gunungkidul, pada 28 Januari 2025.

Empat siswa meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

"Mulai Januari hingga April ini, total sudah enam orang meninggal dan satu belum ditemukan," ungkap Plt. Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmat, Jumat (18/4/2025).

Selain di Pantai Drini, insiden juga terjadi di Pantai Parangtritis dan beberapa titik di Gunungkidul.

Di Parangtritis, satu orang meninggal dunia dan satu lainnya belum ditemukan hingga saat ini.

Secara keseluruhan, kecelakaan laut telah terjadi dalam beberapa kejadian terpisah, menunjukkan pola risiko yang konsisten di area-area dengan arus balik (rip current) kuat.

Noviar mengungkapkan, sebagian besar korban nekat berenang di area berbahaya dan mengabaikan peringatan petugas Satlinmas Rescue Istimewa yang telah berjaga.

"Kami sudah pasang rambu dan petugas selalu memberi peringatan. Tapi masih banyak yang tidak mematuhi," tegasnya.

Melihat tren kecelakaan yang terus berulang, Noviar kembali mendorong wacana kewajiban pemakaian life jacket bagi wisatawan yang hendak bermain di air.

Menurutnya, langkah preventif ini sangat penting untuk menekan angka korban jiwa di kawasan pantai selatan.

"Kami sudah koordinasi dengan pelaku wisata dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) di sejumlah titik. Beberapa sudah mulai uji coba penerapan pemakaian life jacket meski belum diwajibkan secara resmi," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved