Kata Ketua DPRD Sleman Soal Pembangunan Gedung RSUD Sleman Berubah Design
DPRD Kabupaten Sleman mendukung langkah tersebut karena perubahan design disebut atas kajian para akademisi
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pembangunan gedung baru RSUD Sleman semula didesign tiga lantai, dengan anggaran Rp50 miliar.
Namun pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menunda rencana itu akibat perubahan design menjadi 5 lantai.
DPRD Kabupaten Sleman mendukung langkah tersebut karena perubahan design disebut atas kajian para akademisi, agar pembangunan lebih efektif.
Ketua DPRD Sleman, Y Gustan Ganda, mengatakan Bupati Harda Kiswaya dalam upaya membangun Kabupaten Sleman melibatkan akademisi dan kajian.
Sebab itu, setelah dilantik, Bupati menindaklanjuti rencana pembangunan gedung baru RSUD Sleman yang berada di Jalan Magelang, Triharjo Sleman dengan melibatkan akademisi dan kajian.
Para akademisi mengusulkan agar ada perubahan design untuk menyesuaikan peralatan dan pelayanan.
"Artinya, jika design yang lama dilanjutkan dan tidak melakukan perubahan design, mungkin ada sesuatu yang tidak tepat dan suatu saat harus dirubah. Ini membuat anggaran kita tidak efektif. Mengapa tidak direncanakan sejak awal saja," kata Ganda.
"Kalau saya mendukung, bahwa memang harus lewat akademisi dan kajian dari ahlinya, supaya pembangunan lebih tepat," imbuh dia.
Perubahan design ini membuat pembangunan yang sebelumnya telah direncanakan harus tertunda. Baginya hal tersebut tidak masalah.
"Lebih baik mundur tetapi pembangunan tepat. Kata kuncinya harus dilaksanakan dengan tepat," kata Politisi PDI Perjuangan itu.
Baca juga: Desain Pembangunan Gedung Baru RSUD Sleman Diubah Jadi 5 Lantai, Anggaran Rp122,7 Miliar
Sebagaimana diketahui, rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman membangun gedung baru RSUD Sleman setinggi 3 lantai dengan anggaran Rp 50 miliar ditunda karena ada perubahan desain.
Pemerintah setempat mengubah pembangunan gedung baru ini menjadi 5 lantai.
Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Zaini Anwar mengatakan, biaya pembangunan gedung baru RSUD Sleman menggunakan anggaran tahun jamak senilai ratusan miliar rupiah.
"Iya, ada perubahan desain, yang semula direncanakan 3 lantai menjadi 5 lantai. Rencananya akan dilaksanakan multiyears 2025 dan 2026 dengan anggaran 122,7 Miliar," katanya.
Rencana awal, gedung baru yang akan dibangun di sebelah RSUD Sleman ini didesain tiga lantai.
Lantai 1 akan dikerjakan hingga tahap finishing pada tahun anggaran 2025.
Sedangkan lantai 2 dan 3 akan dibangun hingga tahap pekerjaan struktur.
Penyelesaian lantai 2 dan 3 akan dilakukan pada tahap berikutnya di tahun anggaran 2026.
Namun rencana itu diubah, gedung baru akan dibangun dengan design lima lantai.
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, mengungkapkan pihaknya sangat hati-hati dan tidak mau sembarangan dalam pembangunan gedung.
Apalagi setelah mengikuti kegiatan retreat di Magelang beberapa waktu lalu, banyak ilmu dan ada informasi penting yang diterima berkaitan dengan rencana bantuan alat kesehatan dari pemerintah pusat.
Ketika dicek, pembangunan gedung baru RSUD Sleman yang didesain tiga lantai dinilai kurang pas sehingga dibutuhkan rancang ulang pembangunan gedung dengan desain 5 lantai.
"Sekarang kita dievaluasi, kita telah menyiapkan administrasinya agar tidak ada masalah. Tapi betul-betul saya amat bersyukur ikut Retreat di Magelang. Jika tidak ikut, saya tidak dapat informasi itu (bantuan alat kesehatan), malah nantinya tidak bisa dipakai itu gedung," kata Harda.
Gedung baru RSUD Sleman mulai dibangun tahun ini, dengan anggaran tahun jamak. Pemerintah Kabupaten Sleman membangun gedung.
Sedangkan alat-alat kesehatan dibantu dari pemerintah pusat.
Gedung baru tersebut rencananya digunakan untuk memberikan pelayanan bagi pasien penyakit jantung hingga stroke. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.