Balai TNGM Tegaskan 20 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Bakal Disanksi
Petugas sedang mendalami latarbelakang maupun motif dari rombongan yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan karyawan ini nekat mendaki
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) mengamankan 20 orang pendaki ilegal.
Mereka diamankan setelah kepergok memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Merapi yang masih ditutup untuk pendakian karena berstatus siaga sejak Mei 2018.
Sejauh ini, petugas sedang mendalami latarbelakang maupun motif dari rombongan yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan karyawan ini, mengapa nekat melakukan pendakian berbahaya.
Sanksi bakal dijatuhkan untuk menimbulkan efek jera.
"Rencananya besok, Selasa (15/4/2025) kami akan panggil mereka dan orangtuanya, buat datang ke sini (Balai TNGM). Kami akan dalami motifnya, dan kami berikan sanksi biar ada efek jera. Sudah tau ilegal tapi mengapa malah coba- coba. Apa buat gagah gagahan atau bagaimana," kata Kepala BTNGM, Muhamad Wahyudi, Senin (14/4/2025).
Ke-20 pendaki ilegal ini diamankan petugas yang bekerjasama dengan Mitra Polhut, petugas Koramil dan Polsek Selo Boyolali, pada Minggu (13/4/2025) kemarin.
Petugas di lapangan memang telah mengintensifkan monitoring disejumlah jalur pendakian setelah mendapat aduan di media sosial terkait maraknya pendakian ilegal.
Hasil pendalaman, rombongan pendaki ilegal ini diduga masuk Taman Nasional Gunung Merapi melalui New Selo pada pukul 02.00 dinihari, dengan memaafkan kelengahan petugas.
Kepala SPTN Wilayah II Klaten- Boyolali, Ruky Umaya, bercerita rentang usia pendaki ilegal yang diamankan petugas ini berkisar 15-24 tahun, bahkan ada beberapa di antaranya masih SMK.
Mereka berasal dari beragam daerah, seperti Sragen, Yogyakarta, Boyolali, Klaten, maupun Kulon Progo.
Berdasarkan pendalaman informasi yang dilakukan, ke-20 orang ini mendaki secara ilegal secara terorganisir.
Baca juga: 20 Pendaki Ilegal Naik Merapi, BPBD DIY: Sudah Ada Larangan, Jangan Nekat
Berangkat dari informasi media sosial tiktok yang memposting video dan foto di pasar Bubrah dengan kata-kata yang memancing mereka buat mendaki.
"Mereka berantai mendapatkan informasi itu. Bahkan sampai dibuat grup. Dikoordinir yang punya akun tiktok itu. Mereka (dari beberapa daerah) janjian di alfamart cepogo. Kemudian naik ke new Selo dan menjelang subuh bersama- sama naik (gunung Merapi)," katanya.
Menurut Ruky, ada petugas mitra TNGM yang rumahnya di seputar jalur pendakian new Selo. Akan tetapi, rombongan pendaki ilegal ini memanfaatkan kelengahan petugas.
Tertangkapnya rombongan pendaki ilegal ini bermula ketika petugas mendapati ada 12 motor yang terparkir di new Selo pada Minggu (13/4/2025) sekira pukul 05.00 WIB.
Petugas curiga karena pagi-pagi sekali ada motor terparkir padahal tidak ada wisatawan.
Berbekal temuan tersebut, petugas kemudian berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Koramil berikut Mitra Polhut.
Petugas mengamankan sepeda motor dan menunggu para pendaki turun.
Rombongan ini turun bertahap. Awalnya turun 4 orang.
Saat diminta keterangan, tiga orang tidak langsung mengakui sedangkan satu orang langsung mengakui perbuatannya.
Sedangkan 16 lainnya tidak langsung turun. Petugas yang hingga cukup lama akhirnya memutuskan untuk melakukan penyisiran.
Akan tetapi belum sampai petugas naik, didapati 16 orang ini turun tetapi tidak melalui jalur pendakian yang semula digunakan.
"Mereka turunnya tidak di jalur pendakian tapi melipir. Ke-16 ini kemudian dibawa (bersama 4 sebelumnya) ke Polsek Selo. Kami mintakan keterangan, identitas resmi dan alat komunikasi untuk detailkan bukti di lapangan . 20 orang ini terkoordinir, bahkan ada pembagian HT kecil sebagai alat komunikasi," ujar dia.
Para pendaki ilegal ini akan dipanggil pada Selasa, 15 April 2025.
Mereka akan dimintai keterangan untuk didalami motif melakukan pendakian ilegal.
Adapun untuk sanksi masih menunggu hasil pendalaman, termasuk mendetailkan peran masing-masing. (*)
Bek Andalan PSS Sleman Alami Cedera, Diragukan Tampil Lawan Tornado Kendal |
![]() |
---|
Sebelum Pembangunan Dimulai, Lahan Calon Mapolda DIY di Godean Ditanami Jagung |
![]() |
---|
Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata, Kejari Sleman Buka Sinyal Bakal Ada Tersangka Lain |
![]() |
---|
Top Skorer PSS Sleman Minta Pemain Super Elja Tak Cepat Puas, Masih Perlu Terus Berkembang |
![]() |
---|
Proyek Wifi Gratis Sleman Bermasalah, Eks Pejabat Diperiksa di Balik Jeruji Besi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.