KKB Papua Serang Penambang Emas di Yahukimo, 11 Orang Dikabarkan Tewas
KKB Papua melakukan penyerangan terhadap puluhan pekerja tambang emas di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YAHUKIMO - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua melakukan penyerangan terhadap puluhan pekerja tambang emas di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Dalam penyerangan ini, salah satu pekerja bernama Saharuddin, yang berasal dari Sulawesi Selatan, meninggal dunia.
Penyerangan dilakukan oleh KKB Papua Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama pada pada Minggu (6/4/2025).
Di lain pihak, Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama mengklaim telah membunuh 11 pekerja tambang emas.
Mereka menyebut pekerja tambang yang dibunuh adalah agen intelijen Indonesia.
Dikutip dari Tribun Papua, Komandan Koramil Koroway Bulanop Kodim 1704 mendapatkan informasi bahwa korban penyerangan OPM di lokasi tersebut lebih dari satu orang.
Ada indikasi kuat bahwa pelaku penyerangan berasal dari kelompok Kodap XVI Yahukimo yang terdiri dari Batalyon Yamue dan Batalion WSM, serta mendapatkan bantuan dari Kodap III Ndugama Derakma.
Dalam penyerangan tersebut, sebagian besar para pekerja tambang dilaporkan berlari ke dalam untuk untuk menyelamatkan diri.
Sementara itu, separuh lainnya telah berhasil melarikan diri melalui jalur sungai menuju Distrik Koroway Bulanop, Kampung Mabul, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan.
Saat ini, diperkirakan masih ada sekitar 30 penambang yang berada di hutan dan rencananya akan dijemput menggunakan perahu.
Baca juga: KKB Papua Tembak Mantan Kapolsek Mulia
Tribun-Papua.com memperoleh data sementara terkait identitas para korban meninggal dan selamat, serta yang masih berada di dalam hutan.
Adapun nama pekerja tambang meninggal dunia antara lain, Sahrudin mengalami luka bacok di kepala, Wawan (22) terkena panah, Gorontalo terkena panah, Feri Muarakun terkena tembakan, Stanly tertangkap, Sanger tertangkap dan Aidil dibacok leher belakang.
Adapun korban selamat berjumlah 35 orang di Distrik Koroway Bulanop, Kampung Mabul Kabupaten Mappi diantaranya, Jaktam, Elo, Junus, Alma, Iqbal, Erdin, Feni, Meylani, Helma, Jefer, Imanuel, Albert.
Selanjutnya, Aldo, Samuel, Andi K, Agus S, Muktar, Nenak, Rasi, Celu, Mas Botak, Irwan, Syemal, Fadil, Aca, Robert, Johan, Bram, Syawang, Markus, Melki, Maikel, Ele, Rio dan Jon.
Kemudian korban yang terpisah dengan rombongan dan belum ada kabar pasti sampai saat ini, Bungsu Hari, Sahrudin, Anwar Tejo, Mustafa, Mursaleh, Sahmady, Agung, Iyan, dan Ansar.
Kepala dusun bernama Dani bersama istrinya Geby kemungkinan selamat menurut keterangan dari penambang yang baru turun.
Dalam menjalankan aksinya, KKB Papua bersenjatakan parang, panah dan senjata laras panjang.
Mereka berjumlah sekitar 25 orang.
Berdasarkan informasi bahwa proses evakuasi lebih dekat dari Kabupaten Asmat, Distrik Koroway atau Tanah Merah Bovendigoel, dikarenakan berbatasan langsung dengan Kabupaten Asmat dan Bovendigoel yang memiliki akses lebih dekat dengan jalur sungai.
Tidak terdapat pos aparat keamanan di lokasi penambangan. Saat ini tim dan forkopimda melaksanakan rapat koordinasi dalam mengambil langkah dan mencari informasi yang valid.
Hingga berita ini disiarkan, Tribun-Papua.com masih terus menggali informasi lebih jauh terkait insiden itu.
OPM klaim bunuh 11 pendulang emas
Diberitakan sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) memngeklaim telah membunuh 11 orang pendulang emas di pedalaman Yahukimo, Papua Pegunungan.
Peristiwa menggemparkan ini dilaporkan Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak kepada Markas Pusat Komnas TPNPB, dan diterima Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, Selasa (8/4/2025) malam.
Elkius Kobak dalam laporannya menyebut pasukannya telah membantai 11 pendulang emas yang dituding sebagai anggota militer pemerintah Indonesia.
Para korban dituduh melakukan penyamaran.
Sebby Sambom dalam keterangannya kepada Tribun-Papua.com, menyebut aksi pembantaian oleh TPNPB-OPM dilancsarkan selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 April 2025.
Operasi dilancarkan Elkius Kobak cs dengan bantuan PNPB Kodap III Ndugama Derakma.
"Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut hingga Selasa," ujar Sebby Sambom.
TPNPB, lanjut Sebby, menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghentikan pengiriman pasukan ke Papua yang disebut mereka digunakan sebagai pendulang emas, tukang bangunan, atau pekerjaan lainnya.
Mereka menegaskan akan menindak tegas anggota TNI yang bertugas di luar fungsi militer.
Klaim ini didasarkan pada pernyataan Panglima TNI yang disebut mengakui status para korban sebagai anggotanya.
"Sebab, panglima TNI menyatakan bahwa itu adalah anggota saya. Maka sesuai dengan pernyataan Panglima TNI kami sudah eksekusi mati sebelas anggotanya yang bertugas sebagai pendulang emas di Yahukimo," kata Sebby Sambom.
Hingga berita ini tayang, Tribun-Papua.com tengah berupaya mengkonfirmasi kepada otoroitas berwenang baik TNI maupun Polri jajaran Papua. (*)
Pentolan OPM yang Terlibat Pembunuhan Anggota Polisi Ditembak Mati Aparat di Lanny Jaya |
![]() |
---|
2 Anggota KKB Tembaki Bandara Bilorai Intan Jaya, Langsung Kabur ke Hutan |
![]() |
---|
Dua Warga Coba Selundupkan Amunisi ke Papua, Diduga Mau Dikirim ke KKB |
![]() |
---|
KKB Papua Bakar Rumah Dinas Bupati Puncak, Dipicu Tuduhan Ini |
![]() |
---|
Akhir Pelarian Pentolan KKB Papua Enos Tipagau, Tewas Tertembus Peluru Aparat Satgas Damai Cartenz |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.