Margot Campi Berbagi Pengalaman sebagai Mahasiswa Internasional Magister Teknik Biomedis SPs UGM

Margot Campi, mahasiswa asal Perancis dari IMT Atlantique di Brest, saat ini sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa non-gelar UGM

Editor: Joko Widiyarso
ISTIMEWA
MAHASISWA INTERNASIONAL PERTAMA - Margot Campi, mahasiswi program internasional Magister Teknik Biomedis SPs UGM. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Margot Campi, mahasiswa asal Perancis dari IMT Atlantique di Brest, saat ini sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa non-gelar di Universitas Gadjah Mada (UGM)

Ia mengambil program di Magister Teknik Biomedis Sekolah Pascasarjana (SPs) UGM.

Melalui salah satu temannya yaitu Fitri Nur Laily sebagai penerjemah, Margot berbagi antusiasmenya tentang program ini, perjalanan akademiknya, serta aspirasinya di bidang teknik biomedis yang terus berkembang pesat.

Margot memutuskan bergabung dengan program pertukaran mahasiswa di UGM karena keinginannya yang kuat untuk mengeksplorasi kekayaan budaya dan pemandangan menakjubkan Indonesia.

"I chose this program because I really wanted to discover Indonesia, for its landscapes and culture," jelasnya dalam Bahasa Inggris. 

Reputasi kuat yang dimiliki UGM di bidang teknik biomedis juga menjadi faktor penting dalam keputusannya.

Selain itu,rekomendasi dari seorang teman yang pernah mengikuti program ini sebelumnya, semakin memperkuat pilihannya.

Sejak tiba di UGM, Margot merasa mata kuliah yang diikutinya menarik dan menantang secara intelektual.

Ia menilai para pengajar memang ahli di bidangnya masing-masing. 

 "I am very happy to be part of this program. The professors are truly experts in their fields, and everyone is so caring and helpful," ungkapnya. 

Meskipun menjadi mahasiswa internasional pertama di Magister TB SPs UGM ini, ia merasa diterima dengan baik dan merasa nyaman di dalam kelas.

Margot percaya bahwa teknik biomedis memiliki potensi besar untuk mentransformasi dunia kesehatan.

"Technology is evolving so fast, improving diagnostics, treatments, and patient monitoring," katanya. 

Ia sangat tertarik pada peran Kecerdasan Buatan (AI) dalam dunia medis, menekankan kemampuannya untuk merevolusi diagnosis dan pengobatan.

"I want to contribute to this field, especially in AI-related projects like disease detection," tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved