Kemensos Akan Beri Santunan kepada Keluarga Guru yang Tewas Tertembak di Yahukimo Papua

Kemensos berencana memberikan santunan kepada keluarga guru yang tewas dalam serangan brutal di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM/YUWANTORO W
SAFARI RAMADAN - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono saat menghadiri acara Safari Ramadan Kemensos di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Senin (24/3/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Kementerian Sosial (Kemensos) berencana memberikan santunan kepada keluarga guru yang tewas dalam serangan brutal di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan. 

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengatakan pihaknya akan melakukan asesmen sebelum memberikan bantuan kepada keluarga korban.

"Iya, nanti kita asesmen. Kita upayakan untuk memberikan bantuan. Karena setiap ada kejadian, baik bencana alam maupun bencana sosial seperti ini, Kemensos selalu hadir," ujar Agus Jabo Priyono kepada wartawan seusai menghadiri acara Safari Ramadhan Kemensos di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Senin (24/3/2025).

Agus menambahkan bahwa pihaknya berusaha memberikan atensi dan bantuan secepat mungkin kepada keluarga korban. 

Ia juga menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terulang.

"Mudah mudahan kita secepatnya bisa memberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan. Kita ikut berbela sungkawa. Mudah mudahan tidak lagi terjadi kejadian kejadian seperti ini," ujarnya.

Dilansir dari Tribun-Papua.com, serangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Yahukimo, pada Sabtu (23/3/2025) pagi, menewaskan seorang guru asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dan melukai enam tenaga kesehatan. 

Insiden ini juga menyebabkan pembakaran rumah warga, perusakan fasilitas komunikasi, serta membuat puluhan warga mengungsi ke hutan.

Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito, mengatakan bahwa para korban telah dievakuasi ke Jayapura. 

"Satu korban guru asal NTT meninggal dunia. Tiga korban luka berat dan tiga korban luka sedang mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Martin Indey," kata Rudi.

Situasi di wilayah tersebut masih mencekam. Warga yang ketakutan memilih untuk mengungsi, sementara hanya 12 orang, termasuk beberapa pendeta, tenaga medis, dan tokoh masyarakat, yang tetap bertahan di desa. 

Pihak TNI terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan keluarga korban untuk memastikan penanganan lebih lanjut.

Pada Sabtu, pasukan TNI berhasil menguasai kampung dan melanjutkan proses evakuasi. Pesawat yang membawa para korban berhasil mendarat di Bandara Anggrek pada pukul 02.27 WIT. (tro)

Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait saat ini tengah berupaya mengembalikan situasi menjadi lebih kondusif serta memberikan bantuan kepada warga terdampak.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved