Gemerlap Lampion Ubur-ubur Meriahkan Ramadan di Sentolo Kulon Progo
Beragam cara kreatif dilakukan oleh masyarakat Kulon Progo dalam memeriahkan momen Ramadan 1446 Hijriah di 2025 ini.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Beragam cara kreatif dilakukan oleh masyarakat Kulon Progo dalam memeriahkan momen Ramadan 1446 Hijriah di 2025 ini.
Di antaranya dengan memasang lampion berbentuk ubur-ubur yang dilakukan oleh warga Padukuhan Gembongan, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo.
Gemerlap warna-warni cerah lampion itu pun sudah terlihat dari Jalan Nasional Wates-Yogyakarta, lantaran posisinya tepat di gapura masuk perkampungan.
Lampion tersebut sontak menarik perhatian warga yang melintas.
Pemasangan lampion tersebut merupakan inisiatif dari Karang Taruna setempat.
Pembina Karang Taruna dan Rismas Masjid Al-Fatah Gembongan, Wahyu Adi Prabowo mengatakan lampion ubur-ubur itu terinspirasi dari tren kekinian.
"Kan sedang tren kalimat 'ubur-ubur ikan lele', itu kami jadikan tema Ramadan tahun ini menjadi 'ubur-ubur ikan lele, Ramadan sudah tiba, le'," jelas Wahyu ditemui wartawan belum lama ini.
Ubur-ubur pun dipilih menjadi bentuk lampion lantaran hewan laut ini memang mengeluarkan cahaya bak lampu.
Pembuatannya pun sudah dimulai sebulan sejak sebelum puasa Ramadan dimulai.
Wahyu mengatakan pembuatannya melibatkan peran semua warga, dari usia anak hingga dewasa.
Warga setempat pun mengumpulkan dana secara mandiri untuk biaya pembuatannya.
"Kami ingin menjadikan momen Ramadan ini sebagai wadah untuk mempersatukan seluruh warga," ujarnya.
Setidaknya diperlukan sejumlah bahan seperti besi beton ukuran 4 milimeter, kain berbagai warna, hingga lampu pita LED.
Wahyu menjelaskan besi beton dibentuk jadi rangka ubur-ubur, lalu dibungkus dengan kain dan dipasangi lampu pita LED.
Agar semakin meriah, lampion ubur-ubur tersebut juga ditemani dengan lampu bohlam yang ditempatkan dalam keranjang.
Jagongan Warga: Ruang Temu Warga dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo |
![]() |
---|
Lurah di Kulon Progo Sebut Tak Semua TKD Bisa Dimanfaatkan untuk Koperasi Desa Merah Putih |
![]() |
---|
Warga Kulon Progo Nilai Pengeluaran Minimal Rp600 Ribu Sebulan Tak Sebanding dengan Harga Bapok |
![]() |
---|
Inovasi Pengelolaan Zakat Kankemenag Kulon Progo Diapresiasi Kemenag RI |
![]() |
---|
Breaking News: Hilang Kendali dan Terperosok ke Selokan, Pemotor di Wates Kulon Progo Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.