Saksi Bisu Letusan Merapi, Museum Ini Tawarkan Pengalaman Edukatif yang Menarik

Museum Gunung Merapi merupakan bagian dari keistimewaan Yogyakarta yang menjadi salah satu komponen dari sumbu imajiner

dok. Tribun Jogja
MUSEUM GUNUNG MERAPI - Rembag Kaistimewan dengan tema MERAPI YANG TAK PERNAH PADAM: CERITA DARI MUSEUM GUNUNG MERAPI, Kamis (20/3/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Museum Gunung Merapi kembali menyambut pengunjung dengan wajah baru setelah dua tahun tertutup akibat pandemi Covid-19.

Museum yang menjadi saksi bisu aktivitas vulkanik salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia ini telah menjalani renovasi besar-besaran dengan dukungan Dana Keistimewaan (Danais).

Kini, pengunjung dapat kembali menikmati pengalaman edukatif yang lebih menarik dan interaktif sejak dibuka kembali pada Jumat (27/12/2024).

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, dalam acara Rembag Keistimewaan pada Kamis (20/3/2025) menjelaskan bahwa Museum Gunung Merapi merupakan bagian dari keistimewaan Yogyakarta yang menjadi salah satu komponen dari sumbu imajiner.

Sumbu imajiner ini menghubungkan wilayah di selatan, yaitu Laut Selatan atau Parangkusumo, dengan Gunung Merapi di utara. Kedua lokasi ini memiliki museum sebagai penanda.

"Keduanya memiliki museum, yaitu Museum Gunung Merapi dan Museum Gumuk Pasir," ujar Aris Eko Nugroho.

Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini tengah didiskusikan wacana pembangunan Museum Gempa Jogja yang diharapkan dapat menjadi sarana edukasi yang menarik bagi masyarakat.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Museum Gunung Merapi berada dalam Satuan Ruang Strategis (SRS), sehingga ekosistem di sekitarnya harus dijaga dengan baik.

Pendirian museum ini melibatkan kerja sama berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Sleman, hingga Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang memberikan anggaran melalui Danais.

"Museum ini berfungsi sebagai pusat edukasi bagi masyarakat yang ingin mempelajari segala hal terkait Gunung Merapi," jelasnya.

Baca juga: Rembag Kaistimewan: Renovasi Museum Gunung Merapi Selesai, Fasilitas Baru Siap Sambut Pengunjung 

Di dalamnya, terdapat berbagai instalasi dan simulasi yang memungkinkan pengunjung merasakan bagaimana kejadian-kejadian yang terjadi di Gunung Merapi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Mirza Anfansury, mengungkapkan bahwa selama dua tahun penutupan, museum mengalami beberapa kerusakan yang berpengaruh pada jumlah kunjungan.

Permasalahan ini telah diatasi dengan anggaran Danais yang dicairkan dalam dua tahap, yakni Rp6 miliar pada tahun 2022 dan Rp5 miliar pada tahun 2024.

"Renovasi sudah kami laksanakan, dan pada Desember 2024 semuanya akan selesai sehingga museum bisa digunakan dengan optimal," kata Mirza.

Dana tersebut sebagian besar digunakan untuk memperbaiki kebocoran atap, pengadaan mesin genset sebagai antisipasi jika terjadi pemadaman listrik, serta penyelesaian pengecatan dan perbaikan lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved