Respon Presiden dan Tanggapan Menteri Keuangan Terkait Anjloknya IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkoreksi hingga 6,2 persen pada Selasa, 18 Maret 2025 kemarin.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Kompas.com
MELEMAH : Ilustrasi IHSG 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkoreksi hingga 6,2 persen pada Selasa, 18 Maret 2025 kemarin.

Presiden Prabowo pun langsung merespon hal itu dengan memanggil menteri-menterinya.

Pada Selasa sore kemarin, Presiden Prabowo memanggil Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Istana Kepresidenan untuk melaporkan kondisi perekonomian di Tanah Air.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut tiba di Istana Kepresidenan sekitar pukul 15.46 WIB.

Kepada wartawan yang sudah menunggu, Airlangga mengaku kedatangannya ke Istana untuk melaporkan kondisi terkini perekonomian, termasuk melemahnya IHSG.

“Tentu perkembangan perekonomian akan dilaporkan ke Bapak Presiden,” ucapnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.

Menurut Airlangga, tren penurunan indeks di bursa tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga di negara lain.

Bahkan sejumlah negara mengalami penurunan cukup dalam dalam kurun waktu yang cukup lama.

Airlangga pun optimis dari segi fundamental keadaan perekonomian Indonesia cukup kuat. 

"Kalau penurunan ini kan di berbagai negara, saham naik-turun biasa. Saat saham-saham yang negara lain minggu-minggu lalu turun cukup dalam, mungkin sekarang (IHSG). Kemarin kita belum terlalu kena, baru berimbas satu-dua hari ini," kata Airlangga.

Selasa kemarin IHSG terperosok 420,97 poin atau minus 6,58 persen ke level 6.046.

Baca juga: IHSG Melemah, Investor Reksa Dana Saham Diminta Jangan Buru-buru Jual Investasinya

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan sesi pertama hari ini, IHSG ambrol 395,87 poin atau 6,12 persen ke level 6.076,08.

Di level itu, IHSG sudah anjlok lebih dari 14,18?

Di level penutupan pada akhir 2024 di posisi 7.079,9. Seiring dengan jebloknya IHSG lebih dari 6 persen, BEI kemudian melakukan penghentian perdagangan bursa sementara atau trading halt.

Trading halt adalah kebijakan bursa untuk menghentikan perdagangan saham sementara waktu. Hal ini dilakukan bisa untuk mengoreksi hal yang tidak seimbang, memperbaiki kesalahan teknis, atau terjadi pergerakan indeks terlalu cepat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved