Hikmah Ramadan 1446 H

Menghayati Makna Puasa Ramadan dengan Memahami Syarat-Syarat Wajibnya

Puasa Ramadan, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. 

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Mohamad Akyas, Guru Fikih MIN 1 Gunungkidul 

Oleh: Mohamad Akyas, Guru Fikih MIN 1 Gunungkidul

TRIBUNJOGJA.COM - Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Islam di seluruh dunia berlomba-lomba dalam kebaikan dan ibadah. 

Puasa Ramadan, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. 

Namun, sebelum melaksanakan ibadah puasa, penting bagi kita untuk memahami syarat-syarat wajib puasa agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT.

Mengutip pendapat Syaikh Abu Syujak Ahmad bin Husain bin Ahmad Al-Asfahani dalam kitab Matan Al-Ghayah wat Taqrib fi Ilmil Fiqh, terdapat empat syarat wajib puasa:

1. Islam

Puasa Ramadan wajib dilaksanakan oleh seluruh umat Islam di dunia.

2. Baligh (Dewasa)

Baligh adalah tahap kedewasaan yang ditandai dengan haid bagi perempuan dan ihtilam (mimpi basah) bagi laki-laki. 

Biasanya, baligh dimulai sekitar usia 9 tahun, namun bisa berbeda-beda tergantung kondisi fisik dan hormonal seseorang. 

Jika seseorang belum mencapai tanda-tanda baligh hingga usia 15 tahun, ia tetap dianggap baligh dan wajib berpuasa. 

Anak-anak yang belum baligh juga dianjurkan untuk berpuasa sebagai latihan agar terbiasa menjalankan ibadah ini saat dewasa nanti.

3. Berakal Sehat

Orang yang berakal sehat wajib berpuasa. Sementara itu, orang yang tidak sehat akalnya, seperti orang gila, tidak diwajibkan berpuasa karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk memahami dan melaksanakan ibadah.

4. Mampu Berpuasa

Orang yang mampu secara fisik dan mental wajib berpuasa. Namun, bagi mereka yang tidak mampu, seperti orang yang sakit parah, orang tua renta, ibu hamil, atau menyusui, Allah memberikan keringanan (rukhsah). 

Mereka boleh tidak berpuasa, tetapi harus menggantinya dengan cara tertentu, seperti qadha (mengganti puasa di hari lain), membayar fidyah, atau keduanya.

Pemahaman tentang syarat-syarat wajib puasa ini sangat penting agar kita dapat melaksanakan ibadah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. 

Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan.

Selain itu, Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan merenungkan makna kehidupan. 

Dengan memahami syarat-syarat wajib puasa, kita dapat lebih menghayati ibadah ini dan menjalankannya dengan lebih baik.

Sebagai penutup, marilah kita memanfaatkan bulan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya. 

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan keberkahan kepada kita semua dalam menjalankan ibadah puasa. 

Mari kita jadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah dan meraih ridha Allah SWT. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved