Dinkes Bantul Amankan Sampel Takjil yang Diduga Akibatkan Jemaah Masjid Al Ikhlas Jodog Keracunan

Hasil dari uji sampel makanan tersebut tidak bisa langsung diketahui pada saat itu juga, setidaknya hasil akan diketahui lebih dari seminggu

Dok. Istimewa
ILUSTRASI - Keracunan makanan 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyebut bahwa pihaknya telah mengamankan sampel makanan yang diduga mengakibatkan puluhan jemaah Masjid Al Ikhlas Jodog, Padukuhan Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, mengalami keracunan.

Sebagaimana diberitakan, sekitar 36 jemaah Masjid Al Ikhlas Jodog diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap takjil buka puasa di Masjid Al Ikhlas pada Sabtu (15/3/2025) lalu.

Takjil itu adalah makanan yang dipesan oleh seorang warga setempat dari salah satu katering asal Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon.

"Kami sudah mengamankan sampel makanan dan mengirimkannya ke Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) untuk diperiksa," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Samsu Aryanto, Selasa (18/3/2025).

Namun, hasil dari uji sampel makanan tersebut tidak bisa langsung diketahui pada saat itu juga.

Kata Samsu, hasil uji itu kemungkinan keluar sekitar seminggu atau lebih dari seminggu.

Baca juga: Takmir Masjid Al Ikhlas Jodog Bantul Buka Suara Terkait Kejadian Dugaan Keracunan Makanan Takjil

Di mana, hasil pemeriksaan uji sampel tersebut dilakukan berdasarkan parameter yang diuji.

"Selain itu, kami juga melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di lapangan, serta memberikan edukasi agar masyarakat tidak mengonsumsi makanan yang tidak layak," ujarnya.

Terpisah, Lurah Gilangharjo, Pardiyono, mengaku turut prihatin dengan adanya kejadian tersebut.

Ia menekankan kepada warganya agar tetap bijak dalam memilih menu makanan, apalagi untuk menu yang dikonsumsi untuk anak-anak dan mengajak masyarakat untuk belajar dari kejadian tersebut, agar tidak terulang kejadian yang sama.

"Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan pesanan-pesanan makanan atau sajian makanan buatan pabrik. Terutama dari segi lauk juga perlu dihati-hati, jangan sampai lewat tanggal kadaluarsa," tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved