Ngabuburead Komunitas Literasi di Klaten, Tunggu Waktu Buka Puasa Sambil Baca Buku

Gelaran bertajuk Ngabuburead itu diselenggarakan lewat kolaborasi dua komunitas literasi asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Yoseph Hary W
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
BACA BUKU: Peserta kegiatan Ngabuburead tampak khidmat membaca buku sambil menunggu waktu berbuka puasa di Perpustakaan Kabupaten Klaten, pada Kamis (13/3/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sekelompok anak muda pengiat literasi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, punya cara unik untuk mengisi waktu luang sambil menunggu berbuka puasa. Yakni mereka menggelar kegiatan ngabuburit sambil membaca buku di Perpustakaan Kabupaten Klaten, pada Kamis (13/3/2025). 

Gelaran bertajuk Ngabuburead itu diselenggarakan lewat kolaborasi dua komunitas literasi asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang bernama Read Aloud dan Griya Waosan. 

Meski baru pertama kali digelar, akan tetapi kegiatan Ngabuburead sudah mendapatkan antusias tinggi dari masyarakat Kabupaten Klaten, terutama kalangan anak muda dan mahasiswa. Hal itu terbukti karena peserta gelaran tersebut membludak mencapai 120 orang. 

"Pesertanya dari Klaten dan ada yang dari luar kota. Kebetulan tadi waktu kami buka pukul 15.00 WIB, peserta yang datang pertama dari Surakarta. Kebanyakan peserta dari kalangan anak muda dan mahasiswa yang ternyata mereka baru tahu kalau di Klaten ada komunitas literasi. Terutama anak-anak muda yang merindukan perkumpulan semacam ini," jelas Ketua Panitia Ngabuburead, Afifah Rahma, di sela kegiatan Kamis (13/3/2025). 

Afifah mengungkapkan dalam acara Ngabuburead, para peserta tak hanya sekadar membaca buku. Namun, mereka juga akan terlibat diskusi dan sharing terkait isi buku yang dibaca oleh masing-masing peserta. Sehingga para peserta akan saling bertukar wawasan yang didapatkan dari buku-buku itu. 

Tak hanya untuk orang dewasa, gelaran Ngabuburead juga mempunyai segmen kegiatan untuk anak-anak yaitu membaca nyaring atau read aloud. 

"Jadi anak-anak kami bacakan bukunya bersama-sama. Lalu setelah aktivitas membaca akan ada display. Jadi biar mengikat pengalaman anak-anak dengan aktivitas itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Afifah menceritakan ide menggelar kegiatan Ngabuburead itu berangkat dari keinginan untuk menyemarakkan bulan ramadan lewat kegiatan yang berkaitan dengan gerakan literasi. Mereka ingin ngabuburit tak hanya sekadar membagikan takjil on the road. Namun juga bisa lebih bermakna dengan kegiatan meningkatkan literasi masyarakat. 

Menurutnya, literasi bukan hanya berkaitan tentang membaca dan menulis. Akan tetapi, juga berkaitan tentang bagaimana bisa berpendapat, berpikir, terutama untuk kelangsungan hidup sebagai manusia seutuhnya ketika berada di masyarakat. 

"Dengan membaca itu bisa menambah wawasan. Kalau bagi anak muda, membaca juga bisa jadi cara untuk healing yang lebih bermanfaat dan menyenangkan," tuturnya.

"Harapannya dengan berkumpul bersama orang-orang yang punya hobi sama, mereka jadi terbuka pikirannya bahwa membaca itu menyenangkan," terang dia.

Seorang peserta, Tia Aisyah (17), mengaku tertarik mengikuti acara Ngabuburead karena punya minat di bidang literasi. Warga Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten itu menyebut tahu informasi gelaran Ngabuburead dari media sosial.

"Begitu lewat di beranda, saya langsung tertarik dan langsung join (daftar). Karena saya punya minat di bidang literasi dan ingin ketemu teman-teman penggiat literasi. Harapannya bisa ikut komunitas dan tahu lebih banyak soal kegiatan literasi di Klaten," papar siswa SMA itu.

Menurut Tia, kegiatan Ngabuburead itu tak hanya menambah wawasan dan pengetahuan. Tetapi juga bisa saling berbagi terkait isi buku bacaan para peserta. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved