Lebaran 2025, Kemenhub dan Pemda DIY Integrasikan Teknologi Smart City untuk Pengawasan Lalu Lintas
Langkah ini mencakup penguatan sistem pemantauan lalu lintas berbasis smart city dan penerapan kebijakan untuk mengurai kepadatan arus mudik dan balik
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperkuat koordinasi dalam rangka persiapan angkutan Lebaran 2025.
Langkah ini mencakup penguatan sistem pemantauan lalu lintas berbasis smart city dan penerapan kebijakan untuk mengurai kepadatan arus mudik dan balik.
Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, menyampaikan pihaknya telah bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, untuk bersilaturahmi dan berdiskusi terkait kesiapan transportasi.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub Dudy turut meninjau sistem pemantau traffic dan pengawasan keamanan berbasis sistem kota cerdas (Smart City), yang operasionalnya dipusatkan di Back Office Smart Province di Unit IX Lantai 3 Gedung Biro UHP Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (12/3).
"Kami melihat penerapan Smart City ini sangat baik. Pesan informasi yang disampaikan melalui sistem ini cukup jelas. Kami harap apa yang dilakukan di Yogyakarta bisa menjadi contoh bagi wilayah lain," ujar Dudy.
Dudy juga memaparkan hasil survei terkait potensi pergerakan masyarakat saat Lebaran 2025.
Diperkirakan sekitar 146 juta warga akan melakukan perjalanan, dengan 66 persen untuk merayakan Idul Fitri dan 20 persen untuk berlibur.
"Melihat potensi lonjakan tersebut, kami membahas langkah antisipasi, termasuk penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA) mulai 24 Maret 2025 agar perjalanan tidak menumpuk dalam waktu singkat," tambahnya.
Baca juga: Insiden Kebakaran Gerbong Kereta di Stasiun Tugu Yogyakarta, Kemenhub dan KNKT Selidiki Penyebabnya
Lebaran 2025 diperkirakan jatuh pada 31 Maret, sementara cuti bersama dijadwalkan 28 Maret hingga 7 April 2025.
Tantangan muncul karena tanggal 29 Maret bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, sehingga waktu persiapan masyarakat menjadi lebih singkat.
Oleh sebab itu, Kementerian Perhubungan mengusulkan kebijakan WFA agar arus mudik bisa tersebar lebih merata.
Dudy juga menuturkan, lonjakan arus mudik diprediksi mulai terjadi pada Jumat, 21 Maret 2025.
Untuk mengantisipasi arus balik, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian PAN-RB guna mengkaji kemungkinan perpanjangan kebijakan WFA saat arus balik.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan bahwa persiapan di tingkat daerah telah dilakukan sejak 6 Maret 2025.
Berbagai pihak terkait, termasuk Badan Intelijen Daerah (Kabinda), Komando Resor Militer (Korem), dan kepolisian, telah dilibatkan dalam koordinasi awal.
DIY Raih Tiga Kategori Penghargaan di Smart Province 2024, Kolaborasi Pemerintah–Swasta Ditekankan |
![]() |
---|
Pemda DIY Perkuat Ketahanan Pangan melalui Lima Strategi Utama |
![]() |
---|
Pemangkasan Subsidi Rp6,8 Miliar, Bus Trans Jogja Berpotensi Kurangi Jalur dan Jam Operasional |
![]() |
---|
Enam Embung Baru Diusulkan untuk DIY, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Tegaskan Tak Akan Lobi Pusat Meski Danais DIY Dipangkas, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.