Kekerasan Jalanan di Sleman Meningkat, AKP Riski Prihatin: Pelaku Rata-rata Anak di Bawah Umur
AKP Riski mengaku prihatin, sebab pelaku kejahatan jalanan rata-rata adalah anak di bawah umur.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kasus kejahatan jalanan yang bersifat kekerasan selama Ramadan 1446 Hijriyah di Kabupaten Sleman meningkat tajam.
Polisi menekankan peran semua pihak untuk meredam aksi kejahatan jalanan yang mayoritas melibatkan para remaja ini.
Pasalnya, langkah penegakan hukum yang dilakukan menjadi upaya terakhir. Orangtua diimbau lebih peduli terhadap putra-putrinya terutama saat keluar di malam hari.
Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian mengatakan ramadan semestinya menjadi bulan untuk beribadah dan mendekatkan diri dengan keluarga.
Namun sebagian orang justru harus berurusan dengan hukum atas ulahnya sendiri di bulan suci ini.
Berdasarkan data Polresta Sleman, tingkat kejahatan jalanan di Kabupaten Sleman saat bulan ramadan meningkat hingga enam ratus persen.
"Bulan Januari dan Februari, kejahatan jalanan per bulan terjadi 1 kali. Sedangkan di bulan Maret ini, sudah 6 kasus. Padahal Maret ini baru 12 hari. Hal ini membutuhkan perhatian semua pihak," kata Riski di Mapolresta Sleman, Rabu (12/3/2025).
Menurut dia, upaya pencegahan dengan melakukan imbauan telah rutin dilakukan.
Namun langkah penegakan hukum menjadi upaya terakhir yang dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban polisi kepada masyarakat dalam mengemban tugas mewujudkan Keamanan dan Ketertiban di Masyarakat (Kamtibmas).
Adapun beberapa upaya pencegahan yang dilakukan, antara lain, melakukan ploating personel ke sejumlah titik rawan hingga patroli dalam sekala besar.
Akan tetapi kejahatan jalanan tetap terjadi.
AKP Riski mengaku prihatin, sebab pelaku kejahatan jalanan rata-rata adalah anak di bawah umur.
Sebab itu, dibutuhkan upaya bersama agar dapat menekan angka kejahatan jalanan di Bumi Sembada.
Menurut dia, sebagai langkah pencegahan, Kapolda DIY juga telah memiliki program 'Ibu Memanggil'.
Program ini menyerukan kepada kaum Ibu atau orangtua untuk lebih peduli kepada anaknya.
Apabila anaknya keluar rumah dan hingga pukul 22.00 WIB belum pulang maka orangtua lekas menghubungi si anak untuk pulang.
"Namun jika tidak bisa dikontak, silakan orang tua hubungi Bhabinkamtibmas atau Polsek terdekat untuk melakukan pencarian kepada si anak. Karena dikhawatirkan anak bisa menjadi pelaku maupun korban kejahatan jalanan. Ini menjadi PR kita semua," ujarnya.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa sebelumnya juga telah meminta kepada orangtua yang mempunyai anak remaja agar lebih peduli ketika buah hati keluar rumah di malam hari.
Kepedulian ini penting untuk mencegah anak menjadi korban ataupun pelaku tindak kejahatan.
Sebab, berdasarkan laporan kondisi Keamanan Ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang diterima, tingkat kriminalitas di beberapa wilayah selama bulan Ramadan cenderung meningkat terutama ketika malam hari menjelang waktu sahur.
"Kami sudah melakukan upaya maksimal, tetapi mohon bener pengawasan orangtua kepada anak-anak ini tolong juga ditingkatkan. Artinya apa, anak-anak kalau di jam rawan, tidak pulang tolong dikaruhke, dicari, di mana, dolane karo sopo, ning endi. Itu yang saat ini masih menjadi perhatian kita semua" kata Danang.
Ia meminta peran aktif orangtua untuk mencegah kriminalitas di kalangan remaja.
Jika memiliki anak remaja dan keluar rumah hingga larut malam belum pulang maka dicari. Sedang ada di mana, dengan siapa, melakukan apa.
Artinya, selain dari pihak keamanan, pengawasan dari orangtua terhadap anak juga perlu ditingkatkan.
"Kalau memang anak ada kegiatan ibadah ya tolong dicek benar. Kalau lagi berada dijalan, ya kami dibantu untuk ikut serta mengawasi ini. Karena banyakan, pantauan kami (anak) yang melakukan kejahatan ini lepas dari (pengawasan) orangtua," ujar Danang.
"Harusnya orangtua, kalau ada anak keluar maka dikaruhke," imbuh dia.(*)
JPW Desak Polisi Tingkatkan Patroli Rutin Cegah Aksi Klitih di Bantul |
![]() |
---|
Ratusan Siswa di Sleman Keracunan: Polisi Periksa Penyedia Menu, MBG di 3 Sekolah Disetop Sementara |
![]() |
---|
13 Rumah Warga Rusak Efek Bom Pesawat yang Diledakkan di Sleman, Pemkab Tanggung Pemulihan |
![]() |
---|
Polresta Sleman Soal Bendera One Piece: Belum Ada Tindakan, Kami Hanya Pantau |
![]() |
---|
Kata Polisi soal Temuan Mayat Bayi Terpendam di Galian Bekas Panen Ubi di Maguwoharjo Sleman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.