Kulon Progo Fokus Atasi Masalah Kemiskinan dan Kualitas SDM

Sejumlah isu utama yang menjadi pembahasan seperti kemiskinan di Kulon Progo yang masih tinggi, kualitas sumber daya manusia

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
KONSULTASI PUBLIK: Kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kulon Progo 2025—2029 di Aula Adikarta, Sekretariat Daerah Kulon Progo, Kamis (06/03/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menggelar Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025—2029. Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis (06/03/2025).

Kepala Bidang Analisis Data dan Perencanaan Pembangunan, Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kulon Progo, Diana Puspitasari mengatakan setidaknya ada 200 orang yang mengikuti Konsultasi Publik tersebut.

"Pesertanya dari unsur Pemkab Kulon Progo, akademisi, pelaku usaha, organisasi masyarakat, hingga jurnalis," jelas Diana di Aula Adikarta, Sekretariat Daerah Kulon Progo.

Setidaknya ada sejumlah isu utama yang menjadi pembahasan dalam kegiatan tersebut. Seperti masalah kemiskinan di Kulon Progo yang masih tinggi, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang belum sesuai target, hingga pertumbuhan ekonomi yang dinilai belum optimal.

Sebab angka kemiskinan di Kulon Progo saat ini masih di kisaran 15,62 persen, tertinggi di DIY. Selain itu pertumbuhan ekonomi Kulon Progo di 2024 lalu tercatat di kisaran 4,77 persen.

Menurut Diana, dengan adanya konsultasi publik, pihaknya bisa mendapatkan masukan dari berbagai unsur terkait Rancangan Awal RPJMD Kulon Progo 2025—2029. Masukan tersebut akan sangat bermanfaat dalam menyempurnakan rancangannya.

"Selain itu bisa menyamakan persepsi dan memahami berbagai kebijakan pembangunan di tingkat nasional, DIY, hingga Kulon Progo sendiri," ujarnya.

Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan mengatakan setidaknya ada 10 isu strategis daerah dalam Rancangan Teknokratik RPJMD 2025—2029. Masalah kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan SDM sudah termasuk di dalamnya.

Menurutnya, 10 isu strategis daerah tersebut sudah sejalan dengan visi yang ia usung bersama Ambar Purwoko sebagai Wakil Bupati. Visinya adalah "Mewujudkan Kulon Progo yang Makmur, Mandiri, Religius, Berbudaya yang Berkelanjutan".

"Lewat visi tersebut, kami juga menjabarkan 4 misi yang ditargetkan bisa terpenuhi dalam jangka 5 tahun ke depan," kata Agung.

Misinya antara lain mewujudkan masyarakat Kulon Progo yang makmur, berbudaya, dan religius, serta meningkatkan kemandirian dan Daya Saing Daerah. Termasuk menciptakan pemerataan ekonomi.

Misi tersebut diikuti dengan upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, aspiratif, dan mewujudkan masyarakat yang aman dan demokratis.

Termasuk memastikan pemerataan pembangunan infrastruktur tanpa mengabaikan prinsip kelestarian lingkungan.

Agung pun meyakini misinya tersebut bisa diwujudkan dalam wakru 5 tahun atau selama ia menjabat. Meskipun prosesnya diwarnai oleh kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak pada program-program pembangunan di daerah.

"Sebisa mungkin belanja daerah dimaksimalkan untuk hal-hal yang memberikan manfaat berlipat pada pembangunan daerah," ujarnya.(alx)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved