Harga Bahan Pokok Mulai Naik, Ini Dia Langkah Komisi B DPRD DIY

Pemda perlu segera melakukan operasi pasar. Harga akan lebih terkendali apabila pasokan barang ditambah.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
OPERASI PASAR: Komisi B DPRD DIY Desak Pemda Segera Operasi Pasar, Kamis (6/3/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari, menilai harga bahan pokok (Bapok) pada minggu pertama Ramadan tahun ini beranjak naik.

Kondisi ini ditemukan seusai dirinya memantau langsung ke sejumlah pasar tradisional di DIY.

Meskipun kegiatan perdagangan masih normal, namun beberapa harga naik cukup tajam, khususnya komoditi telur dan daging. 

Perempuan yang akrab disapa Ndari ini menyampaikan, harga bahan pokok yang naik ini dikeluhkan tidak hanya oleh pengunjung pasar tradisional namun juga para pedagang. 

Meskipun ini sebagai fenomena tahunan, namun tetap perlu diambil langkah stabilisasi.

“Pemda perlu segera melakukan operasi pasar. Harga akan lebih terkendali apabila pasokan barang ditambah. Pemda harus hadir secara nyata, mohon OPD untuk segera melakukan operasi pasar pada komoditas yang baik tidak wajar. Jangan hanya beras dan minyak goreng, yang lonjak tinggi justru telur," kata Wulandari,, Kamis (6/3/2025).

Menurut Ndari, upaya stabilisasi harga menjadi hal penting yang harus dilakukan. 

Kenaikan harga bahan pangan sudah dikeluhkan oleh warga, terlebih para ibu rumah tangga yang harus mengatur ketat keuangan rumah tangga di tengah kondisi ekonomi makro yang tidak baik-baik saja.  

Sebagai Ketua Komisi B, pihaknya akan memastikan bahwa kebijakan pro rakyat ini telaksana dengan baik. 

DPRD sudah menyetujui anggaran program dan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk program stabilisasi harga melalui operasi pasar. 

Sebagai Legislatif akan terus mengawasi pelaksanaan kegiatan ini, dan terus menyerap aspirasi warga, khususnya dari para ibu-ibu yang terkena dampak langsung apabila harga-harga melonjak. 

“Saya berharap, proses pengadaan bahan operasi pasar sedapat mungkin juga menyerap dari hasil para petani dan peternak lokal. Ini praktik nyata kemitraan ekonomi, sekaligus menjalankan misi stabilisasi harga” pinta Ndari, politisi perempuan dari PDIP dari Dapil Bantul ini. 

Dia menegaskan, proses operasi pasar selain prioritas pada titik-titik strategis di wilayah kapanewon yang jumlah warga miskin masih banyak, juga proses pengadaan sedapat mungkin menyerap hasil produksi petani dan peternak lokal sehingga terbangun simbiosis mutualisme. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved