Selain itu, ketika makan sahur perlu dihindari makanan olahan seperti sosis dan nugget yang tinggi natrium, serta daging berlemak dan gorengan karena dapat memperlambat pencernaan.
Sementara saat berbuka puasa, Edi menyarankan sebaiknya diawali dengan makanan ringan dan manis agar lambung tidak kaget.
Setelah salat magrib, lalu mengonsumsi makanan utama yang lebih seimbang. Pilihan lauk berupa daging yang baik dapat berasal dari ikan dan ayam (mudah dicerna dan kaya protein), daging sapi tanpa lemak, tetapi dalam jumlah sedang dan olahan protein nabati (tahu, tempe) bisa dikombinasikan.
“Dipadukan saja dengan sayuran rebus atau sup agar lebih mudah dicerna. Porsi berbuka puasa yang disarankan adalah daging sekitar 100-150 g, sayur, karbohidrat kompleks, dan cukup minum. Tatkala berbuka sebaiknya dihindari makanan berlemak tinggi seperti gulai atau rendang berlebihan, daging olahan dengan banyak vetsin atau pengawet, dan makan terlalu banyak, agar pencernaan tidak terganggu,” pesan Edi Suryanto. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.