Kumpul Konco Tani, Wadah Strategis Dorong Petani Milenial DIY Wujudkan Ketahanan Pangan

Kegiatan bertajuk Kumpul Konco Tani menjadi wadah strategis untuk merumuskan langkah-langkah pendampingan dan pemberdayaan petani milenial. 

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
Dok. Ditintelkam Polda DIY
PERAN PETANI MILENIAL: Polda DIY dan DPKP DIY dorong peran petani milenial wujudkan ketahanan pangan lewat kegiatan bertajuk Kumpul Konco Tani di Jogja Agro Park Kulon Progo, Selasa (4/3/2025).  

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY untuk mendorong peran petani milenial dalam mewujudkan ketahanan pangan

Melalui berbagai inovasi di era digital, kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya manusia (SDM) pertanian di Yogyakarta.  

Kegiatan bertajuk Kumpul Konco Tani yang digelar di Jogja Agro Park (JAP), Kemiri, Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo, pada Kamis, 27 Februari 2025 lalu ini, menjadi wadah strategis untuk merumuskan langkah-langkah pendampingan dan pemberdayaan petani milenial. 

Acara ini menghadirkan narasumber inspiratif, Pukka Simbolon, yang dikenal sebagai Capcapung, seorang YouTuber kreatif di bidang agribisnis.  

Jumlah petani milenial di DIY mencapai 1.400 orang, tersebar di Sleman (528 petani), Kulon Progo (331), Gunungkidul (265), Bantul (236) dan Kota Yogyakarta (40). 

Dalam kegiatan ini, para petani menerima bantuan alat pertanian dan bibit buah gratis sebagai bentuk dukungan konkret untuk meningkatkan produktivitas mereka.  

Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Petani Milenial Koordinator Wilayah (Korwil) DIY, Muhammad Lukman Nur Hakim, menekankan pentingnya sinergi antara petani milenial, Polda DIY dan DPKP.

"Kolaborasi dan sinergi dengan Polda DIY penting untuk menciptakan situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif agar petani bisa melakukan usaha taninya dengan tenteram dan damai agar kesejahteraan meningkat," jelasnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3/2025).

Menurut Lukman, meski memiliki semangat tinggi, petani milenial di DIY masih menghadapi berbagai kendala, seperti serangan hama, teknik budidaya yang kurang tepat dan ketergantungan pada metode konvensional. 

Untuk itu, peran aktif penyuluh pertanian sangat dibutuhkan dalam memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas petani.  

"Penyuluhan pertanian menjadi sarana penting untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani. Dengan dukungan ini, petani milenial diharapkan mampu menjadi regenerasi petani yang membawa citra pertanian lebih maju, mandiri dan modern," terangnya.

Kasubdit 2 Ditintelkam Polda DIY Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sandhy W.G, menuturkan kegiatan ini membuka peluang kolaborasi antara petani milenial dengan berbagai stakeholder. 

"Kami berharap sinergi ini dapat memperkuat kerjasama dalam mewujudkan swasembada pangan dan keberlanjutan petani milenial," ujarnya.

Polda DIY juga memfasilitasi pelatihan digital marketing dengan narasumber YouTuber. Petani milenial diharapkan mampu memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk pertanian mereka. 

"Di era digitalisasi ekonomi, petani milenial harus bisa berinovasi, baik dalam teknologi pertanian maupun manajemen keuangan dan pemasaran," imbuh Sandhy.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved